Salin Artikel

34 Pria di Purwakarta Antre Vasektomi, Pulang Bawa Bansos

Salah satu dari mereka, Hendra Gunawan (49) mengatakan, sengaja melakukan vasektomi karena menyayangi istrinya.

"Karena saya sayang sama istri," ucap Hendra saat ditanya alasan mengikuti program vaksetomi, Rabu.

Hendra sudah memiliki dua anak yang kini sedang duduk di bangku sekolah. Bagi Hendra dan istrinya, dua anak cukup.

Hendra ingin fokus pada kualitas hidup dan masa depan anak-anak mereka.

"Sudah ada persetujuan istri. Kami memang sudah lama rencana ikut KB permanen. Ini murni keinginan kami berdua, bukan karena bantuan atau paksaan,” ujarnya.

Diketahui, program ini merupakan bagian dari pelayanan publik “Nganjang ka Warga” yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan diimplementasikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta.

Sejauh ini, sebanyak 34 pria telah mendaftarkan diri, dan 8 orang dinyatakan siap menjalani tindakan hari ini setelah melalui skrining kesehatan ketat seperti cek tekanan darah dan kadar gula darah.

“Kami harus pastikan kondisi fisik mereka benar-benar siap. Jangan sampai ada riwayat kesehatan yang membahayakan,” jelas Kepala DPPKB Purwakarta, Yayat Hidayat.

Para peserta vasektomi juga langsung menerima bantuan sosial (bansos) usai menjalani tindakan di ruang khusus.

Bantuan tersebut berupa jaminan hidup dan paket sembako, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam program pengendalian penduduk.

"Bansos ini berasal dari DP3AKB Provinsi Jawa Barat dan bekerja sama dengan dinas terkait. Biasanya hanya jaminan hidup, tapi hari ini juga ada tambahan sembako," ujar Yayat.

Apa itu vasektomi?

Vasektomi atau dikenal juga sebagai Metode Operasi Pria (MOP), adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan memotong, mengikat, atau menyumbat saluran sperma.

Tindakan ini bertujuan untuk mencegah sperma bercampur dengan cairan ejakulasi, sehingga risiko kehamilan dapat dikurangi.

Oleh sebab itu, vasektomi termasuk salah satu metode kontrasepsi permanen untuk pria.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengusulkan agar penerima bantuan sosial (bansos) di Jawa Barat, mengikuti program KB, termasuk vasektomi bagi suami sebagai syarat utama.

Namun, Dedi kemudian memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa vasektomi bukanlah satu-satunya pilihan dalam program Keluarga Berencana (KB), apalagi sebagai syarat menerima bansos dari pemerintah provinsi.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 34 Pria di Purwakarta Antre KB Vasektomi, Langsung Dihadiahi Bansos Setelah Keluar Ruang Tindakan

https://bandung.kompas.com/read/2025/06/04/142758278/34-pria-di-purwakarta-antre-vasektomi-pulang-bawa-bansos

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com