Dalam kunjungannya, Dedi menyoroti keharmonisan masyarakat desa tersebut yang hidup berdampingan dalam keberagaman agama, serta menyampaikan sejumlah rencana penataan kawasan.
Dedi mengapresiasi kehidupan toleran masyarakat Dusun Susuru yang terdiri dari berbagai pemeluk agama.
“Di kampung ini warganya beragam agama. Ada yang Katolik, Islam, juga Sunda Wiwitan. Tapi mereka hidup damai di sini,” ujarnya dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Kamis.
Dalam kesempatan itu, Dedi menegaskan komitmennya untuk melakukan penataan di kawasan tersebut, dimulai dari renovasi rumah ibadah.
“Yang perlu ditata di sini satu, rumah ibadahnya akan segera kita renovasi seluruhnya. Semuanya,” tegasnya.
Selain renovasi rumah ibadah, Dedi juga merencanakan pembangunan gapura dengan sentuhan budaya lokal.
“Gapura-gapuranya akan kita bangun mencerminkan kebudayaan Galuh,” tambahnya.
Untuk mendukung kenyamanan dan estetika lingkungan, Dedi menyatakan bahwa perbaikan infrastruktur jalan juga akan dilakukan.
“Jalannya dibikin lecir,” ujarnya, merujuk pada rencana pengaspalan jalan agar mulus dan nyaman dilalui.
Ia juga mengajak masyarakat agar tampil lebih representatif setelah wilayahnya ditata.
“Saya harapkan ke depan, masyarakatnya karena sudah ditata, harus bajunya mencerminkan cerita resmi,” kata Dedi, menekankan pentingnya penampilan warga sebagai bagian dari identitas budaya.
Menutup arahannya, Dedi meminta komitmen dari kepala desa setempat atas rencana penataan ini. “Sanggup, Bapak Kades?” tanyanya, yang disambut jawaban tegas: “Sanggup.”
https://bandung.kompas.com/read/2025/06/12/164852478/dedi-mulyadi-kunjungi-kampung-toleransi-di-ciamis-dan-akan-renovasi-semua