Salin Artikel

Wakil Gubernur Jabar Erwan Main Sinetron Preman Pensiun Sebagai Penjual Kopi Keliling

Keramaian kru film dengan peralatan syuting menciptakan atmosfer yang tidak biasa.

Yang paling mencuri perhatian adalah Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, yang menjalani debutnya sebagai aktor dalam sinetron "Preman Pensiun".

Erwan Setiawan, yang akrab disapa Kang Erwan, berperan sebagai Sanusi, seorang pensiunan pegawai pemerintah daerah yang kini beralih profesi menjadi penjual kopi keliling.

Dengan mengenakan polo shirt sederhana, Kang Erwan berhasil menyatu dengan karakter Sanusi, memberikan kesan otentik di antara para pemain sinetron lainnya.

“Ya, untuk sinetron saya baru pertama ya,” ungkap Kang Erwan sambil tersenyum saat berbincang di sela-sela syuting.

Kang Erwan mengaku bahwa berperan sebagai Sanusi tidak terlalu sulit baginya.

Ia merasa nyaman dengan karakter tersebut.

“Peran di sini saya sebagai pensiunan dan tertarik untuk berjualan kopi. Ya, untung dialognya pendek-pendek jadi bisa langsung baca, belajar sebentar, langsung syuting. Insyaallah nggak (kesulitan), karena kehidupan sehari-hari saya suka minum kopi,” tuturnya dengan santai.

Namun, keterlibatannya dalam sinetron ini bukan hanya soal akting.

Kang Erwan membawa misi yang lebih besar, yaitu membangkitkan semangat perfilman lokal, khususnya di Jawa Barat.

Ia berharap kehadirannya bisa memberikan inspirasi kepada talenta muda untuk terus berkarya.

“Talenta-talenta muda di Jabar ini cukup banyak, cuma saat ini belum terlalu terasah dengan baik. Mudah-mudahan ke depan wajah perfilman di Jabar semakin baik lagi, semakin luar biasa,” ujarnya penuh optimisme.

Kang Erwan juga menyoroti pentingnya mengangkat budaya lokal ke dalam dunia visual.

Menurutnya, kekayaan budaya dan sejarah Jawa Barat sangat layak untuk dijadikan inspirasi dalam pembuatan film dan sinetron.

“Padahal kan Jabar kaya akan budaya, sejarah, wisata juga. Saya berharap ke depan ada sutradara yang mau mengangkat cerita-cerita dari Jabar,” tambahnya dengan penuh harap.

Kehadiran Kang Erwan di lokasi syuting memberikan warna baru bagi dunia seni dan pemerintahan.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dua dunia yang berbeda dapat berjalan beriringan.

Sanusi, si tukang kopi, bisa menjadi ikon baru yang menghubungkan masyarakat dengan kebangkitan perfilman lokal, sekaligus merepresentasikan keunikan budaya Jawa Barat di layar kaca.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Wakil Gubernur Jabar Beraksi di Preman Pensiun: Berperan Jadi Pensiunan PNS Penjual Kopi Keliling

https://bandung.kompas.com/read/2025/06/13/203203678/wakil-gubernur-jabar-erwan-main-sinetron-preman-pensiun-sebagai-penjual-kopi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com