Salin Artikel

Kapolda Jabar Resmikan Pos Gadog Hoegeng, Berharap Jadi Simbol Pelayanan Humanis di Puncak Bogor

Peresmian ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Kapolri legendaris, Jenderal Hoegeng Iman Santoso.

Inisiatif perubahan nama Pospol ini diusulkan oleh Polres Bogor dan mendapat dukungan penuh dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto.

Pospol Gadog Hoegeng kini dibangun dengan megah, terdiri dari empat lantai, serta dilengkapi berbagai sarana dan prasarana.

Dalam sambutannya, Irjen Rudi mengapresiasi upaya Kapolres Bogor yang tidak hanya merenovasi fisik pospol, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keteladanan.

"Saya mengapresiasi Kapolres Bogor atas inisiasinya mengubah wajah dan nama Pospol Gadog menjadi Pos Gadog Hoegeng. Ini bukan sekadar perbaikan fisik, tapi juga semangat untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," kata Rudi.

Rudi menjelaskan bahwa Pospol Gadog Hoegeng memiliki peran strategis, karena terletak di jalur utama antara Puncak Bogor dan Cianjur yang sering kali padat saat akhir pekan maupun libur nasional.

Pos ini berfungsi sebagai pusat pengaturan lalu lintas dan tempat berkoordinasinya petugas kepolisian di kawasan wisata Puncak.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Bogor dan masyarakat setempat yang telah mendukung pembangunan pos tersebut, baik dari segi tenaga, pikiran, maupun dana.

"Tadi saya sudah melihat langsung, sekarang ada ruang rapat, ruang VIP, dan tempat istirahat yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Ini membanggakan dan tentu akan sangat bermanfaat," ujarnya.

Terkait penamaan Pospol, Rudi menekankan bahwa tujuan tersebut adalah untuk mengenang keteladanan Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso sebagai sosok yang jujur dan berintegritas.

Mantan Deputi Penindakan KPK ini menegaskan bahwa peningkatan fasilitas harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan.

Ia berharap Pospol Gadog Hoegeng dihuni oleh polisi-polisi yang profesional, berintegritas tinggi, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.

"Kita semua tahu siapa almarhum Bapak Hoegeng. Sosok penuh integritas, sederhana, dan melayani. Harapannya, nilai-nilai ini tecermin dalam sikap para petugas di sini. Kalau sudah bangunannya baru, namanya penuh inspirasi, maka tuntutannya adalah bekerja lebih baik. Polisi harus lebih manusiawi, lebih humanis, agar jalur Jakarta–Puncak–Gadog jadi lebih lancar," tegasnya.

Mengakhiri sambutannya, Irjen Rudi berpesan agar seluruh fasilitas yang telah dibangun ini dijaga dengan baik.

"Ini bukan hal yang mudah, perlu perjuangan dan investasi besar. Jadi tolong dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2025/06/17/215322678/kapolda-jabar-resmikan-pos-gadog-hoegeng-berharap-jadi-simbol-pelayanan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com