Korban terakhir kali terlihat saat hendak pergi ke kebunnya pada siang hari.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar Yuni Iswandari, mengungkapkan bahwa kebun kopi milik korban berbatasan langsung dengan kawasan hutan tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun Polres Lampung Barat, Misni pamit pergi ke kebun sekitar pukul 14.00 WIB.
Keluarga korban menyatakan bahwa Misni biasanya pulang ke rumahnya di Pemangku 6, Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat, setiap hari pada pukul 16.30 WIB.
Namun, pada hari kejadian, ia tidak kunjung pulang.
"Sehingga, keluarga meminta bantuan warga untuk mencarinya," kata Yuni melalui pesan WhatsApp, Jumat (11/7/2025).
Pencarian yang dilakukan oleh keluarga dan warga setempat tidak membuahkan hasil hingga menjelang Magrib.
Mereka hanya menemukan ponsel, topi, dan sepatu milik korban.
Sekitar pukul 19.00 WIB, jasad Misni ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam hutan yang berbatasan dengan kebun kopinya.
"Lokasi jasad korban ditemukan berada di dalam hutan yang berbatasan langsung dengan kebun kopinya," tambah Yuni.
Korban diduga menjadi mangsa harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), dengan kondisi tubuh yang mengenaskan, mulai dari paha hingga betis hanya tersisa tulang.
Kejadian ini menambah catatan insiden serangan harimau terhadap manusia di wilayah tersebut, yang kerap terjadi akibat konflik antara manusia dan satwa liar.
https://bandung.kompas.com/read/2025/07/11/104135078/kronologi-penemuan-jasad-petani-kopi-dimangsa-harimau-di-lampung