Salin Artikel

Viral Perempuan di Karawang Dianiaya Pria Saat Antre di SPBU Batujaya

KARAWANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Karawang, Jawa Barat, dianiaya oleh seorang laki-laki saat mengantre di SPBU Batujaya, Jumat (11/7/2025).

Dalam video yang berasal dari rekaman CCTV yang beredar di media sosial, tampak seorang perempuan tengah mengantre di SPBU.

Di sebelahnya, ada seorang pria berkaus biru yang juga tampak menaiki motor.

Pria itu kemudian menendang motor korban dan memukul ke arah muka hingga masker perempuan itu terbuka.

Dalam narasi video, disebutkan bahwa perempuan itu mendapat kekerasan saat mengantre dan ada pria yang menyalip antrean.

Saat korban berupaya mendapatkan posisi antreannya kembali, pelaku langsung emosi.

Pria itu menendang motor dan melakukan kekerasan fisik.

Keterangan Kepolisian

Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan mengatakan, kejadian itu terjadi pada Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 16.54 WIB di area SPBU Batujaya, Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang.

"Korban berinisial S (39), warga Kecamatan Pakisjaya, mengalami dugaan penganiayaan saat sedang mengantre pengisian bahan bakar," kata Wildan saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (18/7/2025).

Wildan mengatakan, peristiwa ini dipicu oleh kesalahpahaman antrean hingga berujung pada tindakan kekerasan oleh seorang pria tak dikenal.

Kejadian berawal ketika korban tengah mengantre BBM sambil membalas pesan.

Diduga, hal ini memicu emosi pelaku yang kemudian menyalip antrean.

"Saat korban mencoba kembali ke antrean semula, pelaku marah, mengancam, lalu melakukan penendangan dan penamparan terhadap korban,” kata Wildan.

Akibat insiden tersebut, kata Wildan, S mengalami luka lecet pada pelipis mata kiri, kemerahan pada bola mata, luka lecet di leher kiri, serta nyeri pada kaki sebelah kanan.

Mendapat laporan, jajaran Polsek Batujaya langsung mendatangi lokasi kejadian.

Polisi langsung memeriksa rekaman CCTV di area SPBU, memintai keterangan saksi-saksi, mendampingi korban visum di RSUD Karawang, serta membuat laporan polisi guna menindaklanjuti proses penyelidikan.

Wildan memastikan langkah-langkah penyelidikan dilakukan secara profesional dan transparan, termasuk pengiriman Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) tahap pertama sebagai wujud komitmen pelayanan publik.

Wildan juga memastikan pihaknya terus mendalami kasus ini hingga pelaku berhasil diidentifikasi dan diproses hukum.

“Kami imbau masyarakat tetap tenang dan yakinkan penanganan sepenuhnya kepada Polri. Segala bentuk tindakan anarkistis atau main hakim sendiri tidak dibenarkan. Bila ada yang mengetahui informasi pelaku, silakan sampaikan ke Polsek Batujaya Polres Karawang," kata Wildan.

https://bandung.kompas.com/read/2025/07/18/130444278/viral-perempuan-di-karawang-dianiaya-pria-saat-antre-di-spbu-batujaya

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com