Salin Artikel

Penampakan 45 Chromebook Bantuan Era Nadhiem di Cirebon: Bermanfaat

CIREBON, KOMPAS.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) saat ini tengah mendalami kasus dugaan korupsi terkait program pengadaan laptop berbasis Chromebook yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada era Nadiem Makarim.

Kejagung menilai bahwa penggunaan Chromebook tidak dapat dioptimalkan di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil (3T), serta dianggap sulit digunakan oleh guru dan pelajar, yang berpotensi merugikan negara hingga senilai Rp1,98 triliun.

Namun, situasi berbeda ditemukan di SMPN 1 Kota Cirebon, yang terletak di Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Jawa Barat.

Di sekolah ini, sejumlah siswa terlihat menggunakan perangkat Chromebook di ruang laboratorium.

Mereka menunjukkan laman Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang sempat mereka akses beberapa waktu lalu.

Azam Ibnu Haikal, siswa kelas 8K SMPN 1 Kota Cirebon, mengungkapkan bahwa ia telah beberapa kali menggunakan Chromebook untuk berbagai keperluan.

Azam dan teman-temannya memanfaatkan perangkat tersebut untuk ANBK, kegiatan belajar mengajar (KBM) materi informatika, serta untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) pada Juni lalu.

"Masih, tadi masih bisa dipakai, webcam-nya juga aktif kan tadi terlihat, jadi kalau ujian kita diawasi online. Juni lalu juga saya pakai untuk ikut Olimpiade Sains Nasional," kata Azam saat diwawancarai Kompas.com pada Jumat (18/7/2025) siang.

Azam menilai keberadaan Chromebook sangat bermanfaat untuk kegiatan KBM.

Perangkat ini juga dapat digunakan untuk mengetik, desain, dan aktivitas lain, sama seperti komputer pada umumnya.

Ahmad Zainudin, operator sekaligus Kepala Laboratorium SMPN 1 Kota Cirebon menjelaskan, sekolahnya menerima 45 Chromebook dari Kementerian Pendidikan pada 2021.

Penggunaan Chromebook ini mulai aktif sejak 2022 hingga saat ini.

Zainudin, yang bertanggung jawab atas laboratorium, menegaskan bahwa Chromebook memiliki aplikasi khusus dari kementerian.

Ia tidak pernah menghapus atau mengubah apapun di dalam perangkat tersebut, hanya melakukan pembaruan berkala sesuai arahan petugas kementerian.

"Kami menerimanya sudah seperti ini, tidak diubah atau diapa-apakan. Aplikasinya pun sudah bawaan dari sana, makanya bisa langsung terhubung untuk ANBK dan lainnya," jelas Zainudin saat ditemui di ruang laboratorium.

Ia menambahkan, laboratorium ini juga mendukung kegiatan KBM secara optimal.

Sebelumnya, sekolah hanya memiliki 40 perangkat komputer, dan dengan tambahan 45 Chromebook, total perangkat kini menjadi 85 unit.

Jumlah ini cukup untuk menunjang KBM informatika bagi para siswa dengan rata-rata 36-48 siswa per kelas.

Kepala SMPN 1 Kota Cirebon, Lilik Agus Darmawan, menyatakan bahwa penerimaan 45 Chromebook di sekolahnya bukan hasil pengajuan.

Ia menjelaskan, sekolahnya hanya menerima perangkat tersebut dan diminta untuk mengikuti kegiatan sesuai arahan tim kementerian.

"Saat itu, Kementerian Pendidikan memberikan 45 Chromebook untuk menunjang program digitalisasi. Sejak diterima di tahun 2021, penggunaan Chromebook di tahun 2022 hingga hari ini masih berjalan dengan baik," kata Lilik saat ditemui di halaman depan SMPN 1 Kota Cirebon.

Lebih lanjut, Lilik menekankan, penggunaan Chromebook tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru yang menggunakannya dalam kegiatan belajar mengajar dan program yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas pembelajaran digital.

https://bandung.kompas.com/read/2025/07/18/182710978/penampakan-45-chromebook-bantuan-era-nadhiem-di-cirebon-bermanfaat

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com