Salin Artikel

Kecelakaan Truk MBG di Bandung Barat Tewaskan Bocah Perempuan, 6 Luka-luka

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan berinisial NVZ (10) meninggal dunia setelah terlibat dalam kecelakaan beruntun di jalur Cimahi–Lembang, Selasa (22/7/2025) malam.

Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, itu melibatkan tiga kendaraan sekaligus: truk boks, minibus Suzuki Ertiga, dan sepeda motor matik Yamaha Mio.

Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Cimahi, Ipda Yusup Gustiana, mengatakan, total korban pada kecelakaan beruntun itu sebanyak 7 orang, 6 di antaranya luka-luka dan 1 meninggal dunia.

"Akibat kecelakaan kemarin, 7 orang jadi korban, 6 orang luka-luka dan 1 orang berinisial NVZ meninggal dalam perawatan di rumah sakit," ungkap Yusup saat dikonfirmasi, Rabu (23/7/2025).

Dari hasil olah TKP, kecelakaan itu bermula ketika truk boks bernomor polisi B 9516 GV yang mengangkut perlengkapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) milik pemerintah melaju dari arah Lembang, Bandung Barat, menuju Kota Cimahi.

Namun, laju kendaraan yang dikemudikan Noek Indratto (49) tak terkendali saat melintasi turunan tajam di kawasan Kolonel Masturi.

"Lalu, di lokasi kejadian, pengemudi diduga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan di jalan menurun. Lalu menabrak Suzuki Ertiga nopol D 1142 AJT dan Yamaha Mio D 5605 TQ yang melaju searah," jelas Yusup.

Benturan keras tak terhindarkan. Truk boks menghantam Suzuki Ertiga yang beruntun menabrak Yamaha Mio, membuat sepeda motor ringsek dan mobil terpental ke sisi jalan.

Dugaan sementara, pengemudi hilang kendali karena rem blong.

Namun, dugaan itu harus dipastikan dengan melakukan olah TKP ulang untuk mengevaluasi kondisi kontur jalan dan kondisi kendaraan.

"Hari ini kami melaksanakan cek TKP kedua berkaitan dengan kejadian semalam. Dari cek TKP ini, kami mengukur posisi 3 kendaraan yang terlibat, kondisi jalan, dan kondisi lalu lintas," terang KBO Sat Lantas Polres Cimahi, Iptu Bayu Subakti.

Meski demikian, Bayu memastikan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan maut tersebut.

"Kami masih dalami (dugaan penyebabnya) karena perlu membangun konstruksi penyelidikan secara komprehensif. Kami juga akan libatkan saksi ahli untuk melihat kejadian tersebut seperti apa," katanya.

Sementara itu, kondisi kendaraan yang terlibat kini diamankan sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

https://bandung.kompas.com/read/2025/07/23/145418378/kecelakaan-truk-mbg-di-bandung-barat-tewaskan-bocah-perempuan-6-luka-luka

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com