Salin Artikel

Mantan Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh Meninggal, Keluarga Ungkap Riwayat Penyakit

CIANJUR, KOMPAS.com - Mantan Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, meninggal dunia pada Kamis (24/7/2025) pukul 17.10 WIB di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung.

Bupati Cianjur saat ini, Muhamad Wahyu Ferdian, yang juga menantu almarhum menjelaskan, mertuanya mengalami serangan stroke pada Senin (21/7/2025) dan segera dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis.

"Namun oleh tim dokter di sana harus dirujuk ke rumah sakit tingkat yang lebih tinggi. Beliau pun dirujuk ke Bandung," ujar Wahyu di rumah duka, Kamis malam.

Di rumah sakit rujukan, tim dokter melakukan tindakan medis untuk menghilangkan sumbatan pembuluh darah di otak.

Pasca-tindakan, kondisi almarhum sempat stabil dan dapat beristirahat.

Namun keesokan harinya, almarhum kembali mengalami serangan stroke kedua berupa pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga harus menjalani operasi.

“Setelah operasi, kondisinya tidak stabil dan terus menurun hingga akhirnya harus dirawat di ruang ICU, sebelum tutup usia hari ini,” tuturnya.

Atas nama keluarga, Wahyu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak dan masyarakat Cianjur apabila almarhum pernah melakukan kesalahan semasa hidupnya.

“Mohon dimaafkan ayah kami, mertua saya. Semoga amal ibadahnya diterima Allah Swt dan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Husnul khatimah,” ucapnya.

Rencana Pemakaman

Wahyu menambahkan, jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, pada Jumat (25/7/2025), setelah dishalatkan ba’da Salat Jumat di Masjid Agung Cianjur.

Tjetjep Muchtar Soleh wafat pada usia 72 tahun. Semasa hidup, almarhum menjabat sebagai Bupati Cianjur selama dua periode, yakni 2006–2016.

Setelah masa jabatannya berakhir, Tjetjep terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024 dari Partai NasDem.

Tongkat kepemimpinan Tjetjep kemudian dilanjutkan oleh putranya, Irvan Rivano Muchtar. Sementara menantunya, Muhammad Wahyu Ferdinan, saat ini menjabat sebagai Bupati Cianjur periode 2025–2029.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Yana Rosdiana, empat orang anak, dan 13 cucu.

https://bandung.kompas.com/read/2025/07/25/070044678/mantan-bupati-cianjur-tjetjep-muchtar-soleh-meninggal-keluarga-ungkap

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com