Program ini menjadi salah satu upaya strategis Pemprov Jabar untuk mendorong penataan kota secara menyeluruh, menyentuh aspek kebersihan, estetika, dan kenyamanan lingkungan.
Dedi menyampaikan, ibu kota kabupaten atau kota yang mampu meraih predikat terbaik dalam ajang ini akan menerima stimulus pembangunan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp 15 miliar pada tahun anggaran 2026.
“Saya sampaikan pada seluruh warga di Jabar yang tinggal di ibu kota kabupaten dan ibu kota madya, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan pemilihan kota tertata, kota terbaik, kota terbersih, kota terestetik, dengan nama kejuaraan memperebutkan Makuta Binokasi,” kata Dedi dalam video yang diunggah di media sosial dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Selasa (29/7/2025).
“Nah, bagi ibu kota yang berhasil menyabet Makuta Binokasi, akan mendapat stimulus kegiatan pembangunan di 2026 senilai 15 miliar rupiah,” lanjutnya.
Menurut Dedi, program ini bukan sekadar kompetisi, tetapi bagian dari gerakan besar mengembalikan jati diri Jawa Barat sebagai provinsi yang bersih, tertata, dan harmonis dengan alam.
“Stimulus ini bagian dari upaya kita memacu semangat setiap kepala daerah, bupati, dan wali kota, untuk menata ibu kotanya masing-masing. Yuk, kita bersama-sama kembalikan jati diri Jawa Barat sebagai provinsi yang bersih, rapi, tertata, bebas bencana, yang menjadi harapan kita,” ujar Dedi.
Gubernur yang dikenal dekat dengan nilai-nilai budaya Sunda ini juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali filosofi tata ruang dan harmoni dalam kehidupan masyarakat, sebagaimana digambarkan dalam ungkapan tradisional Sunda.
“Bahasa sederhananya, bahasa karuhunnya itu adalah gunung awian, lengkob balongan, lebak sawahan, tata titi duduga prayoga. Itu yang harus jadi tradisi kehidupan masyarakatnya,” ucapnya.
Dedi pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam penataan wilayahnya masing-masing, mulai dari lingkungan rumah, pasar, sekolah, hingga kantor pemerintahan.
“Pasarnya tidak boleh kumuh, sekolahnya tidak boleh kumuh, halaman dan gedung kantornya tidak boleh kumuh, rumahnya tidak boleh kumuh, sungainya tidak boleh kumuh,” tegas Dedi.
Ia menutup seruannya dengan ajakan penuh semangat agar masyarakat menjadikan tempat tinggalnya sebagai sumber kebahagiaan dan kenyamanan.
“Yuk berlomba! Jadikan tempat tinggal kita menjadi tempat yang nyaman dan membuat bahagia seluruh warganya,” pungkasnya.
Program Makuta Binokasi diharapkan menjadi momentum baru bagi Jawa Barat dalam membangun kota-kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga harmonis dengan alam dan budaya lokal.
https://bandung.kompas.com/read/2025/07/29/073404878/dedi-mulyadi-luncurkan-makuta-binokasi-stimulus-rp-15-miliar-untuk-kota