Salin Artikel

Dedi Mulyadi Siap Ambil Alih RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya: Audit Dulu...

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi usulan pengalihan pengelolaan RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, yang kini tengah menghadapi persoalan keuangan dan menurunnya layanan sejak 2022.

Dedi Mulyadi menyebut, langkah tenaga medis RSUD dr Soekardjo yang mendorong agar rumah sakit diserahkan ke Pemprov Jabar sejalan dengan rencana pihaknya memperluas pengelolaan fasilitas kesehatan daerah ke tingkat provinsi.

"Kami sudah bertemu Wali Kota Tasikmalaya terkait alih kelola ini," dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/8/2025).

Namun, kata Dedi, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan masih memerlukan waktu untuk melakukan kajian menyeluruh terhadap wacana tersebut.

Pasalnya, rumah sakit tipe B itu disebut memiliki utang mencapai Rp 350 miliar.

"Kalau mau diserahkan, nanti sebelum penyerahan dilakukan audit dulu," lanjut Dedi.

Tak hanya Tasikmalaya, Pemprov Jabar juga membuka opsi serupa untuk daerah lain yang ingin menyerahkan pengelolaan rumah sakit daerahnya.

Salah satunya, RSUD Sentot milik Pemkab Indramayu.

"Indramayu sudah, Pak Bupati akan menyerahkan karena ingin meningkatkan layanan di wilayah situ agar masyarakat dapat layanan utama dari rumah sakit pemerintah. Itu bukan hanya menyangkut Indramayu, tetapi juga Subang dan Majalengka," kata Dedi.

Selain itu, kata dia, Pemkab Tasikmalaya juga sudah menyampaikan ketertarikannya agar rumah sakit daerah mereka bisa dikelola Pemprov.

"Yang menawarkan rumah sakitnya diserahkan itu Pemda Kabupaten Tasikmalaya," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman menegaskan, pengambilalihan pengelolaan RSUD oleh Pemprov Jabar dimungkinkan selama ada kesepakatan antara gubernur dan kepala daerah.

"Apabila karena keterbatasan SDM, keterbatasan finansial, atau keterbatasan sarana-prasarana sehingga belum bisa memberikan layanan terbaik, ya dimungkinkan," ucap Herman.

Menurutnya, kesiapan Pemprov Jabar didasarkan pada komitmen Gubernur Dedi Mulyadi untuk memastikan masyarakat mendapat layanan kesehatan yang optimal.

"Pak Gubernur kami siap begitu, atau kalau mau dilanjutkan oleh kabupaten/kota, ya enggak ada persoalan selama ada jaminan masyarakat mendapatkan layanan terbaik," katanya.

Namun, ia menegaskan bahwa pengambilalihan pengelolaan rumah sakit tetap harus mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku.

"Kalau toh itu harus diambil alih, tentu harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tegasnya.

Diketahui, para tenaga medis RSUD dr Soekardjo melakukan aksi simbolis dengan membubuhkan tanda tangan di atas spanduk.

Aksi itu menjadi bentuk permintaan agar rumah sakit diserahkan ke Pemprov Jabar, menyusul keterbatasan anggaran Pemkot yang dinilai tak lagi mampu menopang kebutuhan operasional rumah sakit tipe B tersebut.

https://bandung.kompas.com/read/2025/08/07/083650878/dedi-mulyadi-siap-ambil-alih-rsud-dr-soekardjo-tasikmalaya-audit-dulu

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com