BANDUNG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi bupati dan wali kota yang tetap menjalankan arahan Pemerintah Provinsi Jabar untuk mengatasi banjir, meski menghadapi resistensi di lapangan.
Menurut Dedi, sikap tegas kepala daerah dalam mengambil keputusan berperan penting menekan angka genangan air, walaupun belum mampu menghilangkan banjir sepenuhnya.
“Bagi warga perkotaan yang drainasenya menyempit, banglinya (bangunan liar) tidak terkendali, sampahnya numpuk, pasti banjir,” ujarnya dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Selasa (12/8/2025).
“Dan itu diperlukan sikap yang tegas dari kepala daerah untuk mengambil keputusan yang tepat, walaupun berani tidak populer dan berani dicaci-maki. Itu risiko pemimpin,” tambahnya.
Dedi menegaskan, keputusan berani di lapangan telah memberi dampak nyata.
“Walaupun memang belum bisa menghindari banjir seratus persen, tetapi minimal sudah bisa menurunkan angka genangan air,” katanya.
Ia juga menyoroti respons cepat pemerintah daerah terhadap keluhan warga.
Dedi mencontohkan, Bupati Bogor yang langsung menurunkan tim untuk menangani kerusakan jalan di sekitar Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dilaporkan masyarakat.
“Yang jalannya mengalami kerusakan dan sudah timnya turun, dan tahun ini juga akan segera dibangun,” ujarnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/08/12/083723878/dedi-mulyadi-berani-tidak-populer-dan-dicaci-maki-itu-risiko-pemimpin