Salin Artikel

Perjuangan Nayla Aprilia Pembawa Baki Bendera HUT ke-80 RI di Kabupaten Bogor

BOGOR, KOMPAS.com - Nayla Aprilia (16), pelajar kelas XI dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Bogor, mendapat kehormatan sebagai pembawa baki bendera pusaka dalam upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Acara tersebut berlangsung di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, pada Minggu (17/8/2025), di hadapan ribuan pasang mata.

“Perasaan saya campur aduk, ada bangga, ada haru. Senang karena bisa terpilih, tapi juga sedih karena momen ini sangat berharga. Semoga orang-orang terdekat saya juga ikut bangga,” ungkap Nayla dengan mata berbinar setelah upacara.

Perjuangan Jadi Paskibraka Kabupaten Bogor

Nayla merupakan salah satu dari 60 pelajar terbaik SMA/SMK di Kabupaten Bogor yang berhasil lolos seleksi Paskibraka tahun ini.

Dari sekolahnya, hanya dua siswa yang terpilih, satu putri dan satu putra.

Selama 16 hari, Nayla menjalani pendidikan dan latihan intensif, termasuk persiapan khusus untuk perannya sebagai pembawa baki.

“Pembawa baki itu harus anggun, tetap senyum dari awal sampai akhir, bukan sekadar cantik,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Meski sempat merasakan deg-degan, latihan rutin membantunya mengatasi rasa gugup.

Nayla menjelaskan bahwa sejak awal ia bercita-cita untuk menjadi bagian dari Paskibraka. Karena itulah, ia mengikuti ekstrakurikuler paskibra di sekolahnya.

Dukungan dari senior dan tinggi badan yang sesuai kriteria mendorongnya untuk mengikuti seleksi.

“Alhamdulillah bisa lolos sampai tahap akhir dan akhirnya dipercaya membawa baki,” tambahnya.

Bercita-cita Masuk Akpol

Remaja ini bercita-cita untuk masuk Akademi Kepolisian (Akpol) setelah lulus nanti. Momen tersebut terasa sangat berharga bagi Nayla.

“Ini pengalaman pertama saya jadi pembawa baki di tingkat kabupaten. Perasaan (yang dirasakan) bikin terharu karena bisa terpilih,” ujarnya dengan mata berbinar.

Ia juga menceritakan bahwa pelatihan intensif selama 16 hari bersama tim Paskibraka lainnya membuatnya bangga, terutama karena hanya dua siswa dari sekolahnya yang berhasil lolos seleksi hingga tahap akhir.

“Dari awal saya memang bercita-cita jadi pembawa baki. Alhamdulillah akhirnya bisa terpilih,” kata Nayla, yang pernah menempuh pendidikan di Pesantren Nurul Ilmi Cibinong.

Rasa deg-degan sempat muncul menjelang naik ke tangga panggung, namun latihan yang rutin membuat langkah Nayla tetap anggun.

“Yang penting jalannya tegak, senyum dari awal sampai akhir, dan tidak boleh grogi,” tuturnya.

Upacara Penuh Khidmat

Upacara HUT ke-80 RI di Kabupaten Bogor berlangsung khidmat dengan semangat kebangsaan yang terasa sejak pagi.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus menyerahkan Piagam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan dari Presiden RI, Prabowo Subianto, kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) berprestasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Dalam amanatnya, Rudy menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota Paskibraka yang sukses melaksanakan tugas pengibaran Merah Putih.

“Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada putra-putri terbaik Kabupaten Bogor yang hari ini mengemban amanah dengan penuh tanggung jawab dan kebanggaan,” ujarnya.

Momen pengibaran bendera tahun ini tidak hanya menjadi simbol peringatan kemerdekaan, tetapi juga sebagai panggung lahirnya generasi muda yang disiplin, tangguh, dan penuh dedikasi.

Seperti Nayla, semangat mereka diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi pemuda Bogor untuk terus mengabdi kepada bangsa dan negara.

https://bandung.kompas.com/read/2025/08/18/075106378/perjuangan-nayla-aprilia-pembawa-baki-bendera-hut-ke-80-ri-di-kabupaten

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com