Salin Artikel

Bandung Barat di Jalur Utama Sesar Lembang, Malah Tak Punya Alat Deteksi Gempa

Padahal, Bandung Barat merupakan salah satu jalur utama Sesar Lembang.

“Sampai saat ini KBB belum ada (EWS), tapi memang kita selalu mengingatkan sosialisasi ke anak-anak sekolah, jalur-jalur ke luar ruangan, tiap tahun kita sosialisasi,” ungkap Sekretaris Daerah Bandung Barat Ade Zakir saat dikonfirmasi, Selasa (19/8/2025).

Ade mengatakan, sejauh ini Pemkab Bandung Barat hanya dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang garis sesar.

“Ini selalu kita waspadai, bahwa gempa itu nyata ada. Lebih baik kita bersiap jika ada gempa dan masyarakat sudah paham manakala terjadi gempa,” tuturnya.

Upaya mitigasi

Sebagai bagian dari upaya mitigasi, Pemkab Bandung Barat juga melakukan pendataan warga yang tinggal di sepanjang 29 kilometer garis sesar.

Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Meidi menambahkan, pihaknya telah menyiapkan rencana kontinjensi untuk skenario evakuasi warga ketika Sesar Lembang bergerak.

“Ketika bicara Sesar Lembang, dampaknya tidak hanya di KBB, tapi meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, atau yang disebut Cekungan Bandung,” ujarnya.

Meidi menyebut patahan Lembang membentang dari Desa Suntenjaya, Lembang, hingga Padalarang dengan panjang 29 kilometer. Dari data itu, Sesar Lembang bisa terjadi kapan saja.

Sebelumnya, Sesar Lembang kembali bergerak dengan magnitudo 1,8 pada Kamis (14/8/2025) sore setelah cukup lama tidak menunjukkan aktivitas.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di segmen Cimeta dan tergolong sebagai gempa kerak dangkal.

BPBD Bandung Barat menerima laporan warga yang merasakan getaran tersebut di Desa Pasirlangu, Tugumukti, dan Pasirhalang, Kecamatan Cisarua.

Apa itu Sesar Lembang?

Sesar Lembang atau Patahan Lembang merupakan sebuah sesar yang membentang sepanjang 29 kilometer dari Desa Ngamprah, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat hingga Palintang Pasirwangi, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung.

Sesar ini melewati Kota Cimahi, Kota Bandung, hingga Jatinangor Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Sesar Lembang terbagi menjadi dua bagian, yakni segmen barat dan segmen timur.

Sehingga, apabila terjadi gempa, maka dampak yang ditimbulkan akan memiliki skala yang berbeda-beda. (Kontributor Bandung Barat Bagus Puji Panuntun|Editor:Irfan Maullana)

https://bandung.kompas.com/read/2025/08/20/123345178/bandung-barat-di-jalur-utama-sesar-lembang-malah-tak-punya-alat-deteksi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com