“Awal mula sekali itu ketahuan dari hidung, selanjutnya saat perawatan tampak juga lewat BAB-nya,” kata Irfanugraha dalam keterangan kepada Kompas.com via WhatsApp, Rabu (20/8/2025) siang.
Irfanugraha menjelaskan, Raya pertama kali dibawa ke RSUD R Syamsudin SH dalam kondisi tidak sadarkan diri pada 13 Juli 2025 malam.
Awalnya, dugaan penyebab tidak sadarnya karena penyakit TBC yang diidap Raya.
Namun, saat observasi di instalasi gawat darurat, cacing terlihat keluar dari hidungnya.
“Diobservasi sekian lama di IGD itu keluar cacing dari hidungnya, kita menduga berarti kemungkinan tidak sadarnya ada dua, antara ada faktor risiko tertular dari TBC-nya, ada faktor juga karena infeksi cacingnya. Jadi kita koreksi dulu dilakukan penanganan awal infus cairan diperketat,” jelasnya.
Raya kemudian menjalani perawatan hingga dinyatakan meninggal dunia pada 22 Juli 2025.
Irfanugraha menerangkan, dugaan adanya cacing yang bersarang di tubuh Raya kemungkinan berasal dari telur cacing yang masuk melalui mulut.
Dugaan tersebut diperkuat dengan kebiasaan Raya yang sering bermain di tanah di bawah rumahnya.
“Cacing itu ketika masuk itu tertelannya dalam bentuk telur lambat laun sekitar bisa 2 sampai 3 minggu dia bisa menetas di dalam usus tapi sebelum menetas jadi bentuk dewasanya itu dari telur itu ada fase larva”, jelasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/08/20/132114678/fakta-baru-kasus-raya-sukabumi-cacing-muncul-dari-hidung-sebelum-dinilai