Salin Artikel

Curhat Komunitas Games Bandung ke Pemerintah: yang Dibutuhkan Bukan Hanya Pendanaan

BANDUNG, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar uji publik Program “Berdaya Berusaha” di Bandung Creative Hub, Senin (25/8/2025).

Program ini ditujukan untuk menghimpun masukan langsung dari praktisi industri kreatif, pelaku UMKM, akademisi, hingga komunitas agar kebijakan yang dirumuskan benar-benar sesuai kebutuhan di lapangan.

“Ini cara kami mengubah cara kerja pemerintah. Uji publik harus bermakna sejak awal, bukan sekadar formalitas di akhir. Ini adalah esensi dari pemerintahan yang kolaboratif,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison dalam rilisnya, Selasa (26/8/2025).

Industri Games Perlu Ekosistem Bisnis

Salah satu pihak yang diajak berdiskusi dan masukannya untuk Menyusun rencana pemerintah ke depan adalah komunitas games.

Dalam diskusi tersebut, komunitas games menekankan bahwa dukungan pemerintah seharusnya tidak berhenti pada aspek pembiayaan.

“Yang dibutuhkan bagi mereka bukan hanya pembiayaan. Yang dibutuhkan ekosistem bisnis yang mendukung (industri) games,” tutur dia.

Tantangan yang Dirasakan UMKM Milenial

Selain komunitas games, pelaku UMKM di Bandung menyampaikan beberapa hal, terutama strategi pemasaran digital.

Para pelaku UMKM terutama yang milenial, menemukan sesuatu yang berbeda dari generasi Z. Mereka banyak menggunakan aplikasi dalam pemasaran produknya, sesuatu hal yang baru bagi milenial.

Hal tersebut tentunya menjadi masukkan bagi pemerintah mengenai apa saja yang dibutuhkan para UMKM untuk melahirkan kebijakan yang konkret, dibutuhkan, sehingga nantinya tidak muncul kegelisahan dan protes di lapangan.

Bandung Jadi Episentrum Kreativitas

Mengenai Bandung dipilih sebagai lokasi uji public, Leontinus mengatakan, itu dikarenakan ekosistem kreatif Bandung dinilai paling dinamis di Indonesia.

“Bandung adalah episentrum kreativitas, baik yang didukung pemerintah maupun tumbuh mandiri. Masukan dari praktisi di sini akan jadi fondasi untuk penyempurnaan program sebelum diluncurkan nasional,” kata Leontinus.

Program “Berdaya Berusaha” dirancang menjadi solusi terintegrasi untuk UMKM, ekonomi kreatif, dan koperasi.

Fokusnya mencakup enam pilar: akses bahan baku, optimalisasi produksi, pembiayaan, strategi pemasaran, tata niaga global, serta legalitas dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

“Program ini bukan lagi milik Kemenko PM, tapi program kita bersama,” tegas Leontinus.

https://bandung.kompas.com/read/2025/08/26/073314078/curhat-komunitas-games-bandung-ke-pemerintah-yang-dibutuhkan-bukan-hanya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com