Salin Artikel

Siasat Pelaku Edit Foto Asusila Cirebon: Curi Foto, Edit Pakai AI, Sebar dan Jual di Medsos

Korban melalui kuasa hukumnya mengungkap kronologi apa yang dialami. Mereka menjadi korban pencurian, editan pornografi, hingga diperjualbelikan di platform media sosial untuk mendapatkan keuntungan.

Sharmila, kuasa hukum enam korban pelajar siswi ini menyampaikan, awal mula perjuangannya membela para korban ini dilakukan setelah mendapat keluhan rekannya.

Sejumlah siswi SMA favorit di Kota Cirebon mengalami peristiwa memilukan. Mereka menjadi korban editan foto asusila yang viral dan diperjualbelikan.

Sharmila kemudian mengadakan pertemuan dengan para korban bersama orang tuanya, dan mendapatkan cerita yang mengagetkan.

Kepada Sharmila, para korban mengungkapkan para terduga pelaku telah mengambil foto para korban secara diam-diam.

Mereka kemudian mengedit menggunakan salah satu aplikasi kecerdasan buatan atau akal imitasi.

Korban tak kuasa melihat foto wajahnya yang sebelumnya menggunakan pakaian sopan, diedit menjadi foto wajahnya dengan badan tanpa busana. Sebagian foto benar benar tanpa busana, sebagian lainnya diedit menggunakan pakaian dalam.

"Meminta bantuan pada saya, bahwa ada beberapa anak perempuan di sekolah favorit, menjadi korban editan foto, jadi ambil wajahnya lalu ditempelkan pada foto tanpa busana, entah itu atasannya saja. Atau keseluruhan badan, atau cuma pakaian dalam," kata Sharmila saat ditemui Kompas.com di depan Polres Cirebon Kota, pada Senin (26/8/2025) malam.

Sharmila menyebut, kasus editan foto ini menimpa sekitar 10 orang anak, yang diduga dilakukan oleh tiga orang pelaku anak.

Korban dan pelaku ini adalah teman satu sekolah saat duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang kini sudah duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berdasarkan informasi yang dia terima, terduga pelaku yang terlibat berjumlah tiga orang antara lain, AB, I, dan V. Ketiganya diduga telah mengambil, mengedit, menyebar hingga memperjualbelikan di aplikasi Instagram.

"Dari ketiganya ada yang kasih tau edit pakai aplikasi tertentu, kemudian ada yang mengedit. Kami menduga itu sudah diperjualbelikan, kami sudah ada beberapa bukti foto itu diperjualbelikan di Instagram, di telegram, saya ga tahu siapa yang menjual 20 foto seharga Rp 50 ribu," kata Sharmila.

Menurut korban dan orangtuanya, tindakan ini sudah sangat keterlaluan. Mereka melanjutkan kasus ini ke ranah hukum dengan melaporkan dugaan tindak pidana berupa pornografi dan UU ITE.

Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Fajrie Ameli Putra, menerangkan laporan dari beberapa kuasa hukum sudah diterima. Sebagian masih berusaha melengkapi berkas, sebagian sudah menunjukan foto foto yang diedit tersebut.

"Kalau foto yang diedit itu sudah sempat ditunjukkan ke kami, kalau dari beberapa korban udah ada yang bisa menunjukkan dan sudah bisa kita proses. Itu ya diambilnya wajah-wajah rekan-rekan korban, dipakai dengan badan ataupun postur yang berbeda yang mengarah ke pornografi," kata Fajri saat ditemui Kompas.com Senin (25/8/2025) malam.

Dalam kasus ini, Fajri melakukan respons cepat dengan menampung semua informasi termasuk juga memeriksa terduga terlapor.

Namun, soal jumlah orang serta bagaimana cara dan proses mereka melakukan tindakan tersebut masih perlu didalami lebih lanjut.

https://bandung.kompas.com/read/2025/08/26/102024978/siasat-pelaku-edit-foto-asusila-cirebon-curi-foto-edit-pakai-ai-sebar-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com