BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi di Kota Bandung dan sekitarnya kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Senin (1/9/2025).
Pantauan Kompas.com di lapangan, ratusan mahasiswa hadir dengan mengenakan jas almamater dari berbagai perguruan tinggi. Mereka bergantian melakukan orasi dan menyuarakan tuntutan, serta sempat melakukan pembakaran ban di tengah jalan.
Koordinator Lapangan Cipayung Plus, Muhammad Rafli Salam, mengatakan aksi dilakukan karena pihaknya menilai pemerintah tidak becus dalam menangani persoalan yang ada.
"Yang di mana, seperti apa yang kita sudah dengar semua di media-media yang sudah terpampang nyata, bahwasannya Presiden Prabowo sampai saat ini malah menambahkan tingkat pengamanan yang lebih," ujarnya.
"Ini menandakan bahwasannya, pemerintah saat ini masih tidak mampu untuk menyelesaikan hal-hal tersebut," tambah Rafli.
Rafli juga menyinggung kasus pembunuhan pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia menilai penahanan tujuh terduga pelaku yang hanya 20 hari tidak adil.
"Kita mulai menyalakan api kembali. Dari Bandung kita mulai pergerakan itu kembali, karena Bandung terkenal dengan Bandung Lautan Api. Kota Bandung lebih baik dibakar daripada dijajah," kata Rafli.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyuarakan delapan tuntutan, mulai dari reformasi Polri, perampasan aset, pendidikan, hingga mendesak Presiden Prabowo mencopot Kapolri Sigit Listyo Prabowo.
"Karena terfokus kita adalah untuk pembenahan diri bagi Kapolri. Itu saja," ujar Rafli.
https://bandung.kompas.com/read/2025/09/01/182909178/demo-mahasiswa-bandung-kritik-prabowo-dan-desakan-copot-kapolri