Salin Artikel

Ajakan Provokatif Masif di Medsos, Warga Cirebon Diimbau Waspada

CIREBON, KOMPAS.com - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistika (DKIS) Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar rapat saber hoax pada Selasa (2/9/2025) siang. Mereka menilai sebaran informasi provokatif di media sosial selama sepekan terakhir cukup massif sehingga perlu langkah antisipasi.

“Kemarin dan hari ini sudah mulai, beberapa klarifikasi isu-isu hoax di Kota Cirebon, lokal kota ada dua, buatkan narasi klarifikasi, pertama hoax BEM UI dan satunya kejadian rusuh di Jalan Siliwangi 1 kemarin, kami masih terus memonitoring,” kata Kepala DKIS Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa, saat dihubungi Kompas.com via telepon, Selasa siang.

Ma’ruf menyebut, dua hoaks yang beredar sejak Minggu (31/8/2025) hingga Selasa (2/9/2025) adalah informasi bohong terkait larangan aktivitas masyarakat oleh BEM UI serta ajakan perusakan lanjutan di DPRD Kota Cirebon.

Kedua informasi itu sudah menyebar di sejumlah platform media sosial dan sebagian warga sempat terpapar hingga menanyakan kebenarannya. Pemerintah Kota Cirebon kemudian mengeluarkan klarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.

Ma’ruf menegaskan, pihaknya tidak bekerja sendiri. DKIS menggandeng Jabar Saber Hoax, Komdigi, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), serta Polres Cirebon Kota untuk penanganan apabila hoaks berujung pada tindak pidana.

“Yang tidak boleh itu ajakan pengrusakan, ciri-cirinya bisa dilihat dari permintaan sebarkan secara massif, tidak ada penanggung jawab, dan dinarasikan ajakan penghancuran,” ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat perlu bijak dalam bermedia sosial dan saling menjaga agar tidak mudah terprovokasi. “Dengan cara ini, masyarakat bisa saling jaga agar tidak mudah terpapar provokasi serta hasutan yang merugikan banyak orang,” ucap Ma’ruf.

Sebelumnya, Wali Kota Cirebon, Edo Effendi, bersama TNI, Polri, dan sejumlah elemen masyarakat telah melakukan deklarasi damai di Balai Kota Cirebon, Senin (1/9/2025). Deklarasi ini dilakukan secara fisik dengan melibatkan RT, RW, lurah, ojek online, hingga lintas agama dan profesi.

Edo juga menegaskan penanganan dilakukan di ruang digital dengan dukungan DKIS untuk melawan sebaran provokasi di media sosial.

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/02/174841378/ajakan-provokatif-masif-di-medsos-warga-cirebon-diimbau-waspada

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com