Selain Sahroni, empat korban lainnya adalah anaknya Budi, menantunya Euis, serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.
Sohib, tetangga korban menjelaskan, ditemukannya jenazah satu keluarga diduga korban pembunuhan ini bermula dari kecurigaan warga karena Euis, salah satu korban, tiba-tiba menghilang tanpa kabar sejak Kamis (28/8/2025).
Padahal selama ini, Euis aktif bersosialisasi dengan tetangga sekitar.
“Awalnya Ibu Ayu cerita ke saya. Katanya sudah beberapa hari WhatsApp ke Bu Euis nggak dibalas, telepon juga nggak diangkat," ujar Sohib, Selasa (2/9/2025).
Kecurigaan bertambah saat melihat rumah Sahroni sepi tanpa aktivitas.
Sementara, pada Sabtu (30/8/2025) dini hari, ada dua mobil pikap terparkir cukup lama di depan rumah.
Untuk menjawab rasa penasaran, warga kemudian mendatangi rumah Sahroni pada Senin (1/9/2025) malam.
Warga dibuat heran karena tidak ada seorang pun di dalam rumah. Kondisi rumah juga tidak tampak berantakan.
Namun, warga kala itu mencium bau tak sedap yang sumbernya di dekat pohon nangka.
“Warga nekat mendobrak pintu sekitar jam 17.30 WIB. Pas masuk rumahnya rapi, nggak ada tanda-tanda keributan. Tapi, dari samping halaman tercium bau busuk yang menyengat,” ujar Sohib.
Warga juga melihat gundukan tanah yang dari dalamnya menyembul kaki manusia.
Mereka kemudian segera mencari cangkul untuk mengetahui siapa yang dikubur di lokasi tersebut.
"Ternyata benar jasad Pak Haji Sahroni," beber Sohib.
Tidak lama kemudian, warga menelepon polisi.
Petugas kemudian membongkar lubang dan menemukan lima orang terkubur di dalamnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul UPDATE Kasus Penemuan 5 Jenazah di Paoman Indramayu, Siapa Sebenarnya Keluarga Haji Sahroni
https://bandung.kompas.com/read/2025/09/03/121315978/kaki-menyembul-di-gundukan-tanah-bongkar-tragedi-satu-keluarga-tewas-di