Salin Artikel

Dosen UPI Hilang Misterius di Lembang, Motor Ditemukan Terparkir di Minimarket

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Hilangnya Faujian Esa Gumilir, dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), menyisakan tanda tanya besar setelah ia tak kunjung pulang sejak akhir Agustus 2025.

Dosen Pendidikan Sejarah di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) UPI itu terakhir terlihat oleh keluarganya pada 29 Agustus 2025.

Saat itu, ia berpamitan hendak berangkat mengajar ke kampus.

Namun, bukannya kembali ke rumah, jejak Faujian justru terlacak di kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Faujian diketahui berada di daerah tersebut selama beberapa hari sebelum kemudian menghilang.

Keterangan Kepolisian

Kapolsek Lembang, AKP Dana Suhendi, membenarkan informasi mengenai dosen yang sempat mondar-mandir di Lembang itu berdasarkan hasil penelusuran anggotanya di lapangan.

"Berdasarkan penelusuran anggota, pada hari Minggu (31/8/2025), dia ada di Cikole dan menginap di masjid daerah situ selama tiga hari. Keterangan itu didapat dari DKM masjid setempat," kata Dana saat dikonfirmasi, Kamis (4/9/2025).

Menurut Dana, keberadaan Faujian terpantau hingga Rabu (3/9/2025).

Setelah itu, ia pergi meninggalkan masjid dengan mengendarai sepeda motor.

Namun, anehnya, sepeda motor yang ia bawa justru ditinggalkan begitu saja di area parkir sebuah minimarket di Cikole.

Hingga kini, keberadaannya tidak diketahui.

“Motor itu di parkiran minimarket Cikole. Jadi, di situ cuma ditemukan motornya, sampai saat ini enggak ada informasi lagi soal keberadaan yang bersangkutan," kata Dana.

Pihak keluarga telah mengambil kendaraan milik sang dosen tersebut dan ikut aktif mencari keberadaan Faujian.

Keterangan tambahan menyebutkan, ia kemungkinan meninggalkan rumah karena sedang dilanda masalah pribadi.

"Info dari istrinya, beliau (Faujian) pergi dari rumah karena ada masalah pribadi," tutur Dana.

Tanggapan UPI

Kasus ini kini mendapat perhatian serius dari pihak kampus.

Humas UPI, Vidi Sukmayadi, mengatakan keluarga Faujian telah resmi melaporkan kehilangan ke Polrestabes Bandung.

Pihak universitas pun, kata Vidi, turut membantu proses pencarian dan terus berkoordinasi dengan keluarga.

"Saat ini pihak Dekanat dan Prodi masih terus berkoordinasi dengan keluarga," ujar Vidi.

Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap Faujian masih berlangsung.

Polisi, keluarga, dan pihak kampus berharap keberadaannya segera terungkap dalam waktu dekat.

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/04/154129978/dosen-upi-hilang-misterius-di-lembang-motor-ditemukan-terparkir-di

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com