Salin Artikel

Bongkar Besar-besaran, 1.736 Lapak PKL Hilang dari Bogor

BOGOR, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Bogor menertibkan 1.736 bangunan liar dan lapak pedagang kaki lima (PKL) sejak April hingga September 2025. Mayoritas pembongkaran dilakukan di kawasan Cibinong Raya sebagai bagian dari program strategis penataan perkotaan.

Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Bogor, Anwar Anggana, mengatakan penataan ini bertujuan menciptakan kota yang tertata, tertib, nyaman, dan mendukung pertumbuhan kawasan perkotaan.

“Penertiban dilakukan untuk menata kawasan agar lebih tertib, bersih, dan indah. Dari total 1.736 bangunan liar dan lapak PKL yang dibongkar, sebagian besar ada di Cibinong Raya,” kata Anwar sewaktu dihubungi Kompas.com, Kamis (4/9/2025).

Dari jumlah tersebut, pembongkaran terbesar ada di Cibinong Raya yang meliputi Kecamatan Cibinong, Sukaraja, Bojonggede, Citeureup, hingga area GOR Pakansari. Total ada 1.313 unit bangunan yang ditertibkan.

Rinciannya, Kecamatan Cibinong sebanyak 357 bangunan, Sukaraja 16 bangunan, Bojonggede 6 bangunan, Citeureup 346 bangunan, dan kawasan GOR Pakansari mencapai 588 bangunan PKL.

Di luar kawasan Cibinong Raya, penertiban juga dilakukan di beberapa kecamatan. Antara lain Ciawi sebanyak 38 lapak, Cisarua 130 lapak, Cileungsi 176 lapak, Parung 40 lapak, dan Gunung Sindur 39 lapak.

Menurut Anwar, pembongkaran menyasar bangunan semi permanen dan permanen milik pedagang. Penataan juga menekankan pada peningkatan ketertiban, kenyamanan, dan keindahan lingkungan.

Program ini tidak hanya berfokus pada pembongkaran, tetapi juga penataan kawasan pasca-penertiban melalui kerja sama lintas perangkat daerah.

“Satpol-PP melakukan penindakan, kemudian perangkat daerah lain ikut menata, seperti Dinas PUPR untuk drainase, penataan kabel, sampai DPKPP untuk lahan,” tuturnya.

Anwar menambahkan, masyarakat umumnya mendukung langkah tersebut karena penataan membuat kawasan lebih nyaman dan tidak semrawut.

"Penataan ini bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperbaiki tata ruang kota sekaligus memberikan kenyamanan bagi masyarakat," ujar Anwar.

Pemkab Bogor menargetkan program penataan kawasan terus berlanjut agar kawasan perkotaan lebih tertata rapi sehingga dapat mendukung aktivitas masyarakat.

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/04/200130178/bongkar-besar-besaran-1736-lapak-pkl-hilang-dari-bogor

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com