Salin Artikel

Kecelakaan Truk Boks Tabrak Motor di Puncak Bogor, Ibu dan 2 Anak Jadi Korban

BOGOR, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk boks dan sepeda motor terjadi di Tanjakan Selarong, jalur wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (5/9/2025) petang.

Seorang ibu bersama dua anaknya menjadi korban dalam insiden ini.

KBO Sat Lantas Polres Bogor, Iptu Ardian, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat jalur Puncak diberlakukan sistem satu arah atau one way ke bawah.

Truk boks yang melaju dari arah atas diduga mengalami rem blong.

"Truk boks tersebut sedang berada di lajur kanan. Karena dirasa remnya blong atau tidak berfungsi, sopir mencoba menghindar dan hendak berhenti di bahu jalan. Namun, karena banyak kendaraan dari bawah ke atas, truk sempat menabrak satu motor yang dikendarai seorang ibu dengan dua anaknya," kata Ardian kepada wartawan, Jumat.

Akibat insiden itu, pengendara motor mengalami luka berat berupa patah tulang di tangan dan kaki kanan.

Sementara itu, dua anaknya yang berusia 9 tahun dan 3 tahun mengalami luka ringan.

"Pengendaranya, atau ibu-ibu itu, mengalami patah tulang di tangan kanan dan kaki kanan. Untuk anak-anaknya, yang berumur 9 tahun mengalami luka lecet di kaki kanan, dan yang berumur 3 tahun luka lecet di dagu," ujar Ardian.

Menurut Ardian, lonjakan volume kendaraan pada awal libur panjang menjadi salah satu faktor pelaksanaan one way berlangsung lebih lama dari biasanya.

Pada akhir pekan normal, jumlah kendaraan menuju Puncak tidak begitu banyak.

Namun, pada hari pertama long weekend ini, justru jumlahnya melonjak hingga 61.000 unit.

Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah menangani kecelakaan tersebut dan mengevakuasi kendaraan yang terlibat.

Arus lalu lintas di kawasan Puncak kembali normal setelah sempat tersendat akibat insiden ini.

Diberitakan sebelumnya, sebuah truk boks bernomor polisi B 9795 ACB menabrak pemotor di Tanjakan Selarong, kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (5/9/2025).

Insiden terjadi sekitar pukul 17.00 WIB saat kondisi jalan tengah diberlakukan sistem satu arah atau one way ke bawah.

Seorang pengendara motor Yamaha Mio yang melaju dari arah bawah menjadi korban dalam kecelakaan ini.

Korban mengalami luka dan langsung dibawa dengan ambulans ke RSUD Ciawi.

Saksi mata di lokasi, Ela (40), warga Puncak yang juga pedagang, menuturkan bahwa truk boks itu melaju dari arah atas saat hujan deras mengguyur kawasan Puncak.

"Pas hujan dan lagi one way ke bawah, tiba-tiba ada truk boks diduga rem blong dari atas, menabrak pembatas lalu pengendara motor," kata Ela kepada Kompas.com di lokasi, Jumat.

Menurut Ela, sopir truk tidak mengalami luka serius.

Namun, kondisi motor dan pembatas jalan mengalami kerusakan akibat benturan keras.

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/05/225815278/kecelakaan-truk-boks-tabrak-motor-di-puncak-bogor-ibu-dan-2-anak-jadi-korban

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com