Salin Artikel

ASN Majalengka Kena Potongan Tukin jika Tak Hadir Subuh Akbar, Ini Penjelasan BKPSDM dan Bupati

MAJALENGKA, KOMPAS.com - Tunjangan kinerja (tukin) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, akan dipotong jika tidak ikut subuh akbar.

Kepala BKPSDM Majalengka, Ikin Asikin, menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan presensi untuk program ini yang sudah terintegrasi secara online.

"Jika ada yang tidak hadir, otomatis tercatat dan tukin dipotong 0,5 persen," ujarnya, Jumat (12/9/2025).

Ikin menjelaskan bahwa kebijakan ini tidak berlaku untuk semua ASN, melainkan hanya berlaku untuk pejabat dengan jabatan tertentu.

Namun, Ikin tetap menganjurkan agar semua ASN di Majalengka bisa ikut serta melaksanakan kebijakan tersebut.

"Yang dipotong tukin itu hanya pejabat tinggi pratama (pejabat eselon II yang memimpin perangkat daerah), administrator (pejabat eselon III yang mengoordinasikan unit kerja), pengawas (pejabat eselon IV yang membawahi pelaksana teknis), dan jabatan fungsional yang disetarakan dengan administrator atau pengawas," ujarnya.

Kebijakan subuh akbar ini diketahui tertuang dalam Surat Edaran Bupati Majalengka Nomor 100.3.4.2/053/BKPSDM/Tahun 2025 per tanggal 11 September 2025.

Tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, menuntut ilmu, meningkatkan silaturahmi, mewujudkan visi Kabupaten Majalengka Langkung Sae, serta misi membangun kehidupan beragama dan sosial Langkung Sae.

Ada tiga poin yang diatur, yakni sebagai berikut:

Pertama, kegiatan subuh akbar dilaksanakan setiap hari Jumat di Masjid Al-Imam Majalengka.

Kegiatan ini menjadi salah satu agenda kabupaten bagi pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator/disetarakan, dan pejabat pengawas/disetarakan, serta ASN yang berdomisili di sekitar Majalengka kota dari setiap perangkat daerah.

Kedua, camat beserta jajaran (eselon III dan eselon IV) melaksanakan subuh akbar di wilayah masing-masing bersama masyarakat dengan menghadirkan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), kecuali Camat Majalengka beserta jajaran dan para Lurah di lingkungan Kecamatan Majalengka yang ikut subuh akbar di Masjid Al-Imam.

Ketiga, bagi pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator/disetarakan, dan pejabat pengawas/disetarakan, berlaku absen kegiatan sekaligus menjadi absen masuk yang dimulai dari pukul 04.00 WIB sampai 05.00 WIB.

Penjelasan Bupati

Bupati Majalengka, Eman Suherman, menyampaikan bahwa subuh akbar menjadi bagian dari pembinaan ASN Majalengka agar semakin religius, berintegritas, dan profesional.

"Shalat subuh akbar berjemaah menumbuhkan rasa kebersamaan, memperkuat ukhuwah islamiyah, sekaligus mengingatkan ASN bahwa ibadah dan pengabdian masyarakat tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Salah satu ASN, Piping Saripudin, mengaku tidak masalah adanya program tersebut.

Ia justru menilai program subuh akbar ini merupakan hal yang positif.

"Malah bagus untuk kami, ibadah lebih meningkat, ada pahala yang didapat, dan bekerja bisa lebih optimal karena bangun lebih pagi," ujarnya.

Program ini juga disambut baik oleh warga karena akan membuat masjid yang semula sepi menjadi ramai.

"Biasanya sepi, sekarang penuh. Mudah-mudahan program Pak Bupati ini terus berjalan rutin," ujar Endang (45), warga Majalengka Wetan.

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/12/170106678/asn-majalengka-kena-potongan-tukin-jika-tak-hadir-subuh-akbar-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com