Salin Artikel

PT KAI Minta Maaf, Kecelakaan KA Mataram dengan Truk di Indramayu Bikin 23 Perjalanan Kereta Alami Keterlambatan

Kecelakaan terjadi dengan kendaraan truk di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/9/2025) dini hari.

Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, menjelaskan bahwa insiden tersebut berdampak pada keterlambatan beberapa perjalanan KA di wilayah Daop 3 Cirebon.

"Atas kejadian ini kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para penumpang, yang menyebabkan kedatangannya di stasiun tujuan mengalami kelambatan."

"Terima kasih atas pengertian dari para pelanggan," ungkap Muhibbuddin saat dikonfirmasi.

Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 00.07 WIB di perlintasan sebidang JPL 157 Km 187+9/0 yang terdaftar dan dijaga petugas Dishub, tepatnya di Jalan Jengkok Raya, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Kecelakaan ini disebabkan oleh tabrakan KA Mataram relasi Pasarsenen-Solo dengan truk berpelat nomor E 8569 RC.

Akibatnya, sebanyak 23 perjalanan kereta api mengalami keterlambatan.

"Kami menyayangkan kejadian ini dan mengimbau kepada masyarakat yang akan melintasi perlintasan sebidang agar berhati-hati, terutama di malam hari."

"Baik ada maupun tidak ada pintu di perlintasan sebidang, pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan KA, berhenti sejenak dan menengok kiri-kanan sebelum melewati perlintasan sebidang kereta api untuk memastikan keamanan," tegas Muhibbuddin.

Dia menambahkan, kewajiban mendahulukan perjalanan KA sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pada pasal 114, disebutkan bahwa di perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal berbunyi, palang pintu kereta api mulai ditutup, atau ada isyarat lain.

Kendaraan juga harus mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.

"KAI Daop 3 Cirebon sekali lagi mengimbau kepada para pengguna jalan untuk turut menjaga perjalanan kereta api dengan menaati aturan lalu lintas di perlintasan sebidang, agar tidak membahayakan keselamatan para penumpang KA," tambahnya.

Berikut daftar 23 perjalanan KA yang mengalami keterlambatan di wilayah Daop 3 Cirebon imbas kecelakaan tersebut:

  1. KA 76 (Mataram) relasi Pasarsenen - Solo
  2. KA 164 (Gumarang) relasi Pasarsenen – Surabayapasarturi
  3. KA 150 (Singasari) relasi Pasarsenen – Blitar
  4. KA 120 (Gunungjati) relasi Gambir - Cirebon
  5. KA 92 (Jayabaya) relasi Pasarsenen – Surabayapasarturi
  6. KA 22 (Argo Muria) relasi Gambir - Semarangtawang Bank Jateng
  7. KA 64 (Manahan) relasi Gambir - Solo
  8. KA 96 (Harina) relasi Bandung - Surabayapasarturi
  9. KA 258 (Progo) relasi Pasarsenen - Lempuyangan
  10. KA 30F (Argo Anjasmoro) relasi Gambir - Surabayapasarturi
  11. KA 180 (Tawangjaya Premium) relasi Pasarsenen – Semarangtawang Bank Jateng
  12. KA 113 (Sawunggalih) relasi Kutoarjo - Pasarsenen
  13. KA 73 (Senja Utama Solo) relasi Solo - Pasarsenen
  14. KA 95 (Harina) relasi Surabayapasarturi - Bandung
  15. KA 35 (Gajayana) relasi Malang - Gambir
  16. KA 45 (Taksaka) relasi Yogyakarta - Gambir
  17. KA 15 (Argo Dwipangga) relasi Solo - Gambir
  18. KA 19 (Argo Sindoro) relasi Semarangtawang Bank Jateng - Gambir
  19. KA 37 (Brawijaya) relasi Malang - Gambir
  20. KA 31 (Pandalungan) relasi Surabayapasarturi - Gambir
  21. KA 41 (Sembrani) relasi Surabayapasarturi - Gambir
  22. KA 149 (Singasari) relasi Blitar - Pasarsenen
  23. KA 3 (Argo Bromo Anggrek) relasi Surabayapasarturi - Gambir

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/20/095227878/pt-kai-minta-maaf-kecelakaan-ka-mataram-dengan-truk-di-indramayu-bikin-23

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com