Salin Artikel

Dinkes Cirebon Bawa Misri Penderita Kaki Gajah ke RSUD Arjawinangun

CIREBON, KOMPAS.com - Pada Selasa (23/9/2025) siang, Pemerintah Desa Sende bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengevakuasi Misri, seorang ibu rumah tangga sekaligus eks pekerja migran asal Bahrain, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun.

Langkah ini diambil untuk melakukan observasi dan pengobatan terhadap beberapa keluhan kesehatan yang dialaminya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Edi Susanto menjelaskan, setelah viral di media sosial, tim gabungan dari Pemerintah Desa dan Dinas Kesehatan kembali mendatangi rumah Misri untuk melanjutkan penanganan medis penyakit kaki gajah yang telah dimulai sejak 2014.

"Iya, kita bawa ke RSUD Arjawinangun karena hasil observasi di sini (rumah), pasien mengalami anemia. Kita obati lagi agar tidak ada infeksi, luka, dan lainnya," ungkap Edi saat ditemui di lokasi.

Edi menambahkan, pengobatan terhadap Misri telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2014, setelah ia mulai mengeluhkan sakit kaki gajah usai pulang merantau dari luar negeri.

Tim puskesmas melakukan pemantauan secara berkala, dan pengobatan berlangsung selama bertahun-tahun. Ia juga pernah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dan Rumah Sakit Hernia di Jakarta.

Hasil pengobatan menunjukkan perkembangan positif. Penyakit kaki gajah yang diderita Misri berstatus negatif, artinya sudah tidak memiliki daya menular.

"Penanganan dari tahun 2014, 2019, 2020, semuanya, puskesmas, rumah sakit daerah, ke provinsi, alhamdulillah hasilnya negatif. Sekarang ini keluhan dari pasien anemia, pergerakan sakit, sehingga dibawa lagi ke rumah sakit," tambah Edi.

Meskipun demikian, kondisi kaki Misri yang bengkak masih cukup sulit ditangani.

Pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa sakit yang diderita Misri tidak menimbulkan komplikasi atau penyakit lainnya. Salah satu cara yang dilakukan, petugas terus mengawasi perkembangan ukuran kaki pasien untuk mencegah infeksi.

Kini, Misri, yang menghadapi keterbatasan ekonomi, berharap mendapatkan bantuan penuh dari pemerintah untuk meringankan dan menyembuhkan penyakitnya.

Di sisi lain, ia dan suaminya juga berjuang untuk memberikan pendidikan yang layak bagi dua anak mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

https://bandung.kompas.com/read/2025/09/23/162929678/dinkes-cirebon-bawa-misri-penderita-kaki-gajah-ke-rsud-arjawinangun

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com