Satu per satu siswa tumbang usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Puluhan ambulans hilir mudik menjemput korban yang tergeletak di kelas hingga lorong sekolah.
Sebagian siswa lemas, muntah, pusing, bahkan ada yang kejang-kejang hingga tak sadarkan diri. Guru, tenaga medis, dan warga sekitar ikut turun tangan memberi pertolongan pertama.
“Korban sementara ada 65 orang. Mereka merupakan siswa SMKN 1 Cihampelas. Sekarang sedang proses penanganan,” kata Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah saat dikonfirmasi, Rabu.
Menurut Edah, para siswa mulai mengeluh mual, pusing, dan sesak napas dua jam setelah makan paket MBG berisi kentang goreng, lotek dengan bumbu kacang, telur rebus, dan pisang.
“Alhamdulillah dari puluhan korban sekarang kondisinya mulai membaik. Tapi para korban lain masih terus berdatangan,” papar Edah.
Di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) puskesmas maupun RSUD Cililin, suasana juga sibuk. Ranjang pasien penuh oleh siswa berseragam abu-abu putih, sebagian menangis menahan sakit, sebagian lain hanya bisa berbaring lemah dengan selang infus menempel.
Sekretaris Daerah Bandung Barat, Ade Zakir menyebut makanan MBG itu dipasok dari salah satu SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gotong Royong) di Kampung Sayuran, Desa Mekarmukti, Cihampelas.
“Kita antisipasi apabila jumlah korban bertambah, kita sediakan beberapa pusat penanganan. Mulai dari puskesmas atau beberapa rumah sakit terdekat,” ujar Ade.
Ia menambahkan distribusi MBG hari itu mencapai 1.653 porsi, dengan 450 porsi untuk SMKN 1 Cihampelas, 405 porsi bagi SD 1 Cihampelas, 177 porsi untuk MI Mande, 396 porsi di MTS Mande, dan 226 porsi di MA Mande.
Hingga sore, ambulans masih bolak-balik mengevakuasi siswa ke puskesmas dan rumah sakit rujukan. Kasus ini menjadi kejadian ketiga dalam sepekan terakhir setelah ratusan siswa di Cipongkor juga keracunan menu MBG.
https://bandung.kompas.com/read/2025/09/24/174058078/65-siswa-smkn-1-cihampelas-keracunan-mbg-ambulans-hilir-mudik-di-halaman