SUKABUMI, KOMPAS.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menegaskan rentetan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di wilayahnya harus dijadikan bahan evaluasi bersama.
“Sekarang rentetan kejadian itu harus menjadi bahan evaluasi kita,” kata Ade saat ditemui awak media di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/9/2025).
Ade menjelaskan, Pemkab Sukabumi akan segera menggelar rapat evaluasi dengan mengundang seluruh SPPG yang melayani MBG. Rapat koordinasi itu, kata dia, akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Insya Allah kita akan rapatkan untuk evaluasi secara keseluruhan, sama koordinatornya kita akan bareng-bareng mengatasinya, bukan pemanggilan, kita rapat bersama saja,” tutur Ade.
Ia menambahkan, forum evaluasi nantinya diharapkan bisa menemukan titik kelemahan penyelenggaraan MBG sehingga kasus keracunan tidak kembali terulang.
“Nanti dirapat saja kita kumpulkan bersama, nanti akan kelihatan kelemahannya apa, kekurangannya apa dan kelebihannya apa,” papar Ade.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, kasus keracunan MBG di Sukabumi sudah terjadi empat kali sepanjang Agustus hingga September 2025.
Peristiwa pertama terjadi di Kecamatan Cidolog pada Kamis (7/8/2025) dengan korban 32 pelajar SD dan PAUD. Lalu di Kecamatan Parakansalak pada Jumat (22/8/2025) menimpa 24 pelajar. Selanjutnya di Kecamatan Cibadak pada September 2025 dengan korban 69 pelajar. Terakhir, di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu pada Rabu (24/9/2025) dengan korban 32 pelajar.
https://bandung.kompas.com/read/2025/09/25/184627878/4-kasus-keracunan-mbg-di-sukabumi-sekda-harus-jadi-evaluasi