Kapolres Cimahi AKBP Niko N. Adi Putra mengatakan pemeriksaan dilakukan bersama Polsek Sindangkerta, Polsek Cililin, dan dibantu Direktorat Kriminal Khusus (Krimsus) Polda Jabar.
“Beberapa sampel sudah diajukan ke laboratorium, tinggal kita lihat hasilnya apakah bisa menunjang proses lebih lanjut,” ujar Niko, Kamis (2/10/2025).
Sampel makanan dan muntahan korban telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar untuk mengetahui bakteri penyebab keracunan.
Niko menyebut saksi yang diperiksa berasal dari perangkat desa, pihak sekolah, hingga siswa yang mengalami gejala. Pemeriksaan dilakukan di tiga titik utama yang teridentifikasi sebagai lokasi penyebaran, yakni Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.
“Sudah ada belasan saksi yang dimintai keterangan dari tiap lokasi. Pemeriksaan masih akan terus berjalan,” kata Niko.
Meski ribuan siswa sempat jatuh sakit, Niko memastikan kondisi korban kini berangsur pulih.
"Alhamdulillah, dari 1.315 siswa yang dilaporkan, sampai dengan saat ini sudah membaik,” ucapnya.
Terkait kabar meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas bernama Bunga Rahmawati, Niko menegaskan pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB dan RSUD Cililin.
“Berdasarkan keterangan sekolah, nama (Bunga) tersebut tidak tercatat dalam daftar korban keracunan. Namun demikian, hal itu tetap akan didalami bersama Dinkes dan RSUD,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Polres Cimahi membuka layanan laporan terbuka (open report) bagi keluarga korban maupun masyarakat.
“Jika nanti ditemukan adanya dugaan tindak pidana, tentu akan kami tindaklanjuti sesuai prosedur,” tandasnya.
https://bandung.kompas.com/read/2025/10/02/174054878/ribuan-siswa-keracunan-mbg-di-3-titik-bandung-barat-polisi-periksa-belasan