Salin Artikel

Tanah Longsor Putus Akses Jalan di Cipayung Bogor, TPT Dipasang

BOGOR, KOMPAS.com - Akses jalan warga di Kampung Cipayung RT 02/07, Desa Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terputus akibat tanah longsor yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) malam.

Peristiwa ini baru dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pada Kamis (2/10/2025) petang.

Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut dengan intensitas tinggi.

Adam Hamdani, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, menjelaskan bahwa longsor dipicu oleh kontur tanah yang labil dan kikisan air dari Kali Ciluarnya.

"Akibatnya, tembok penahan tanah (TPT) jalan runtuh dengan ukuran sekitar tinggi 5 meter, lebar 1 meter, dan panjang 10 meter," ungkap Adam.

Material longsoran menutup jalur utama, sehingga tidak bisa dilalui oleh pejalan kaki maupun kendaraan roda dua.

Berdasarkan hasil kaji cepat, tiga kepala keluarga atau sembilan jiwa terdampak langsung karena akses jalan mereka terputus.

Meskipun ketiga rumah milik warga bernama Roni, Arif, dan Han tidak mengalami kerusakan, akses keluar-masuk mereka tertutup total.

Selain itu, satu rumah milik warga bernama Beni dengan lima jiwa juga terancam terdampak karena berada dekat lokasi longsoran.

Adam menegaskan, tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat peristiwa ini.

"Rumah warga memang tidak rusak, tapi akses mereka terputus. Sementara, Pak Beni sampai harus menjebol dinding halaman rumahnya untuk memberikan jalur alternatif bagi warga lain," ujarnya.

Kendaraan warga juga dititipkan sementara di halaman rumah Beni karena tidak bisa melewati jalur utama.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan penanganan darurat.

Petugas telah memasang garis pengaman di sekitar lokasi longsor agar warga tidak melintas.

Anggota TRC BPBD juga memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat setempat dan melakukan analisis lanjutan terkait penanganan permanen yang akan melibatkan dinas teknis terkait.

"Untuk kebutuhan darurat, warga hanya meminta terpal sebagai pelindung sementara. Saat ini jalan masih terputus total, sehingga kami mengimbau warga agar berhati-hati dan tidak melintas di sekitar area longsor," tambah Adam.

Hingga berita ini diturunkan, akses jalan masih tidak bisa dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki menunggu perbaikan dari instansi terkait.

https://bandung.kompas.com/read/2025/10/02/211530778/tanah-longsor-putus-akses-jalan-di-cipayung-bogor-tpt-dipasang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com