Salin Artikel

Macan Tutul Masuk Hotel, Ahli Ungkap Kemiripan dengan Satwa Kabur dari Lembang Park and Zoo

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – Seekor macan tutul Jawa masuk ke dalam sebuah hotel kawasan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin (6/10/2025).

Hewan dengan nama latin Panthera pardus itu membuat sekitar hotel sebelum akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan setelah tiga jam operasi penyelamatan.

Penemuan satwa liar itu langsung memunculkan dugaan baru.

Banyak pihak meyakini macan tutul tersebut identik dengan hewan liar yang kabur dari penangkaran Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada akhir Agustus lalu.

Ahli macan tutul dari Forum Macan Tutul Jawa (Formata), Agung Ganthar, menduga kuat bahwa hewan yang ditemukan di dalam hotel itu memang berasal dari kebun binatang di Lembang tersebut.

"Dugaan sementara yang dari sana (Lembang Park & Zoo), tetapi ini dugaan ya. Poin pentingnya macan tutul ini selamat dulu," ujar Agung saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).

Menurut Agung, dugaan itu muncul karena sejumlah kesamaan dari aspek fisik maupun perilaku.

Pola tutul di tubuh, ukuran tubuh, hingga usia satwa dinilai menyerupai macan tutul yang sebelumnya dilaporkan kabur.

"Nanti kami teliti lagi, kami samakan pola tutulnya yang sekarang dengan yang kemarin. Cuma dugaan sementara memang satwa yang sama. Dari ukuran, usia sama, perilaku, dan kecenderungannya sama," ungkapnya.

Saat ini, macan tutul tersebut dalam proses pemulihan usai dibius saat evakuasi.

Rencananya, satwa itu akan dikirim ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Sukabumi setelah kondisinya benar-benar pulih.

"Saat ini sedang pemulihan setelah dibius, kami kontrol supaya dia pulih sendiri dan sejauh ini progresnya bagus. Rencananya langsung ke PPSC Sukabumi. Kami harus hitung perjalanan juga, lumayan panjang. Jadi, kami tunggu fit hewannya, kalau sudah fit tinggal berangkat ke sana," sebut Agung.

Pihak berwenang kini menunggu hasil identifikasi lebih lanjut untuk memastikan asal satwa tersebut.

Sebelumnya, Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Eri Mildranaya, mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan apakah macan tutul Jawa yang ditemukan di hotel itu merupakan satwa yang sebelumnya sempat dikabarkan kabur dari Lembang Park & Zoo.

"Kami enggak sampai ke sana dulu ya karena dilihat dari lokasi dan rentang waktu itu terlalu jauh ya, mohon maaf," sebut Eri.

https://bandung.kompas.com/read/2025/10/06/170444978/macan-tutul-masuk-hotel-ahli-ungkap-kemiripan-dengan-satwa-kabur-dari

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com