Salin Artikel

Jawaban Dedi Mulyadi untuk Siswa SDN Curugtelu Tasikmalaya yang Sekolahnya Ambruk: Sebetulnya Kewajiban Bupati...

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjawab langsung keresahan para pelajar SDN Curugtelu, Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang sekolahnya ambruk dua tahun lalu dan tak pernah diperbaiki.

Dedi Mulyadi berjanji akan langsung mengirim tim khusus untuk menghitung biaya perbaikan sekolah tersebut ke lokasi meski sejatinya selama ini kewajiban Bupati Tasikmalaya.

"Sebenarnya, pembangunan sekolah dasar itu menjadi kewajiban bupati-nya (Bupati Tasikmalaya) melalui anggaran pemerintah kabupaten. Tapi, karena mendesak, saya akan langsung turunkan tim ke lokasi," jelas Dedi saat memberikan jawaban lewat Instagram yang dikonfirmasi ulang Kompas.com, Kamis (16/10/2025).

Dedi menambahkan, sebetulnya dirinya pernah mengingatkan terkait prioritas perbaikan sarana pendidikan dan infrastruktur pelayanan masyarakat saat berpidato di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya saat HUT Kabupaten Tasikmalaya Juli 2025.

Mengetahui hal ini, Dedi pun berjanji akan segera menghubungi Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, supaya bisa memprioritaskan kebutuhan dasar pelayanan masyarakat, salah satunya sarana pendidikan yang baik.

"Nanti akan ditelepon Pak Bupatinya untuk memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, sebelum melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang dianggap tidak penting. Itu sangat penting buat masyarakat," ucap Dedi.

Perbaikan sekolah yang akan dibantu langsung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tentunya sangat mendesak karena mencakup kepentingan masa depan anak-anak Jawa Barat.

Namun, Dedi mengingatkan hal ini tak boleh terulang kembali oleh seluruh daerah di Jabar, wajib mementingkan pos alokasi anggaran yang sangat penting, terutama kebutuhan dasar dibandingkan hal-hal tak penting yang sifatnya seremonial dan memihak bukan ke masyarakat.

"Salam buat anak-anakku tersayang, sehat selalu ya, tetap bersemangat untuk sekolah. Selalu tetap semangat ya. Tim saya akan datang ke situ, untuk melihat dan menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun sekolah yang sudah dua tahun tidak bisa dihuni itu," pungkasnya.

Sebelumnya, kejadian miris pemerintah daerah membiarkan bangunan ambruk tahunan dialami Sekolah Dasar Negeri (SDN) Curugtelu, Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Pemkab Tasikmalaya seolah tak mampu memperbaiki sistem pendidikan dasar daerahnya dan selalu berdalih tak mendapatkan bantuan anggaran pusat atau provinsi.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan anggaran Bansos yang jadi kasus korupsi serta anggaran Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Tasikmalaya yang selalu besar di setiap penyusunan APBD tiap tahunnya.

Kondisi pembiaran bangunan SD reyot ini pun membuat korban puluhan siswa sekolahnya mesti belajar di sekitar halaman sekolah yang ambruk sudah dua tahun.

Para siswa pun membuat video di media sosial TikTok dengan meminta bantuan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sambil menunjukkan kondisi sekolahnya sampai viral.

Dalam video viral itu memperlihatkan atap bangunan sekolah hancur, dinding sudah berlumut dan tak bisa dipergunakan sama sekali untuk belajar.

Kaca jendela pun sudah pecah dan tak ada, serta dalam ruangan selalu banjir kalau hujan karena sudah tak beratap.

"Assalamualaikum Pak Dedi, abdi hoyong sakola anu layak, abdi tos dua tahun belajar sakola di luar. Pamugi aya perhatosanna. Bapak cobi tingal? (Pak Dedi, saya ingin sekolah yang layak, saya sudah dua tahun belajar di luar (bangunan sekolah). Mudah-mudahan ada perhatiannya. Bapak coba lihat?)," jelas salah seorang siswa SD berkerudung bersama teman-temannya dalam video itu.

https://bandung.kompas.com/read/2025/10/16/141740678/jawaban-dedi-mulyadi-untuk-siswa-sdn-curugtelu-tasikmalaya-yang-sekolahnya

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com