BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir luapan yang datang secara tiba-tiba merendam permukiman warga di Desa Cilampeni, RT 08 RW 04, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis (4/12/2025) malam.
Sedikitnya 160 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan ketinggian air kurang lebih satu meter, menjadikan wilayah ini sebagai titik terparah dibandingkan RT lain di RW 04.
Ketua RT 08, Lasulu (52), mengatakan banjir datang tanpa jeda. Dia dan warga lainnya mengaku kaget dengan datangnya banjir.
"Langsung sekaligus naiknya, jadi air langsung banyak," ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (5/12/2025).
Menurutnya, warga tidak sempat menyelamatkan banyak barang karena air merangsek begitu cepat ke dalam rumah.
Hingga Jumat siang, warga mengaku belum menerima bantuan logistik dari pemerintah desa maupun pemerintah setempat.
Lasulu menyebut, satu-satunya respons yang datang adalah perahu karet dari BPBD untuk mengevakuasi warga rentan.
"Tadi malam memang ada dari BPBD, ada perahu karet untuk mengevakuasi keluarga yang habis melahirkan, anak kecil. Polsek juga turun tangan dari malam untuk mengevakuasi saja. Tapi, kalau bantu-bantu seperti ini belum ada," katanya.
Proses evakuasi berjalan lancar dan kondisi warga yang dievakuasi kini stabil.
"Ibu dan anaknya alhamdulillah enggak ada apa-apa," ujar Lasulu.
Ia berharap pemerintah daerah segera turun memberikan bantuan yang dibutuhkan warga untuk bertahan selama banjir masih berlangsung.
"Sebagai RT, saya mengharapkan bantuan, mulai dari material seperti makanan atau pakaian, apa saja yang dibutuhkan selama banjir ini. Mudah-mudahan dari masyarakat atau pemerintah setempat secepatnya ada bantuan," tuturnya.
Diketahui, lokasi Desa Cilampeni berada tak jauh dari Sungai Citarum.
Luapan Sungai Citarum terjadi sejak Kamis malam.
Bahkan, beberapa video sempat ramai di media sosial Instagram yang memperlihatkan kondisi banjir di Desa Cilampeni.
https://bandung.kompas.com/read/2025/12/05/155300378/banjir-rendam-160-kk-di-desa-cilampeni-bandung-warga-belum-terima-bantuan