Salin Artikel

Tanggul Jebol Lagi, Banjir Rendam Dua Kampung di Sukaraja Bogor, 58 Rumah Terendam

BOGOR, KOMPAS.com - Banjir kembali merendam permukiman warga di Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Sabtu (6/12/2025) sore. Luapan Kali Cibagolo akibat hujan deras disertai jebolnya tanggul membuat puluhan rumah di dua kampung terendam.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengatakan banjir terjadi sekitar pukul 17.00 WIB setelah hujan turun cukup lama.

"Aliran Kali Cibagolo meluap dan ditambah karena Tanggul jebol kembali sehingga air masuk ke rumah warga," kata Adam, Minggu (7/12/2025).

Banjir melanda dua kampung, yakni Kampung Darussalam dan Kampung Parakan Kembang. Di Kampung Darussalam RT 03/RW 10, sebanyak 15 rumah terdampak dan tiga rumah mengalami kerusakan.

Satu rumah rusak sedang milik Yusup pada bagian dapur dan kamar tidur, serta dua rumah rusak ringan milik Wardah dan Zaenal Muttaqin. Selain itu, dua rumah lainnya terendam tanpa kerusakan.

"Kerusakan bervariasi, rumah rusak ringan milik Wardah karena bagian ruang tengah ambles akibat adanya saluran air (banjir) masuk," kata Adam.

Di Kampung Darussalam RT 02/RW 10, sebanyak 20 rumah terendam banjir tanpa kerusakan. Di RT 01 dan RT 02/RW 09, delapan rumah juga terdampak. Sementara di Kampung Parakan Kembang RT 03/RW 11, banjir merendam 15 rumah dengan ketinggian air sekitar 30 sentimeter.

Akibat peristiwa ini, dua kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 8 orang terpaksa mengungsi ke rumah kontrakan di wilayah yang sama. "Korban mengungsi adalah keluarga Yusup dan keluarga Wardah," ujar Adam.

BPBD Kabupaten Bogor bersama unsur terkait telah melakukan penanganan awal, mulai dari koordinasi, pendataan, hingga edukasi kebencanaan kepada warga. Hingga Sabtu malam, air dilaporkan sudah surut dan sebagian material banjir dibersihkan secara mandiri.

Adam menegaskan kawasan tersebut membutuhkan penanganan lanjutan. "Dibutuhkan normalisasi aliran sungai karena setiap hujan wilayah ini selalu banjir. Ini perlu perhatian dinas terkait agar kejadian serupa tidak terus berulang," katanya.

BPBD juga mencatat kebutuhan mendesak warga terdampak berupa kasur, terpal, bronjong, serta alat pembersih material banjir.

Diberitakan sebelumnya, banjir juga merendam Kampung Darussalam, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, setelah tanggul di aliran Kali Cibagolo jebol pada Jumat (5/12/2025) sore. Saat itu, 23 rumah terendam dan tiga di antaranya mengalami kerusakan.

https://bandung.kompas.com/read/2025/12/07/080357878/tanggul-jebol-lagi-banjir-rendam-dua-kampung-di-sukaraja-bogor-58-rumah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com