BANDUNG, KOMPAS.com – Penyelidikan kasus perusakan perkebunan teh di Pangalengan, Kabupaten Bandung, terus berkembang.
Polresta Bandung mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah mendalami laporan polisi (LP) baru yang berpotensi naik ke tahap penyidikan.
Hal ini termasuk kemungkinan munculnya tersangka dan donatur baru di balik rangkaian perusakan lahan tersebut.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Aldi Subartono menegaskan, pihaknya tidak hanya memproses para pekerja di lapangan, tetapi juga memburu donatur dan aktor intelektual yang diduga terlibat dalam perusakan lahan perkebunan.
"Ada LP lain yang masih kami dalami. Kemungkinan akan naik ke penyidikan, sehingga mungkin akan ada tersangka lain," ujar Aldi saat ditemui di Mapolresta Bandung pada Kamis (11/12/2025).
"Intinya, kami tidak ragu-ragu. Kami tegas, bukan hanya kepada para pekerja, tetapi juga kepada donaturnya," tambahnya.
Aldi menjelaskan, penyidik saat ini sedang menelusuri dugaan adanya aktor lain di lokasi berbeda.
Pemeriksaan masih berlangsung untuk memastikan peran mereka. Jika alat bukti mencukupi, ia memastikan bahwa pihak terkait akan langsung ditahan.
Meskipun saat ini telah menahan enam tersangka, Aldi menegaskan, penyidik tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan perkara ini ke arah tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Ini sudah berlangsung beberapa tahun. Karena hasil dari perusakan kebun teh dan pengelolaan lahan itu memicu aliran uang yang digunakan untuk usaha lain. Itu yang sedang kami dalami terkait kemungkinan TPPU," ujarnya.
Selain LP utama yang telah menjerat enam pelaku sebelumnya, Polresta Bandung memastikan bahwa satu LP lain dalam waktu dekat akan menghasilkan penetapan tersangka baru.
"Untuk LP yang lain, dalam waktu dekat akan ada sekitar 15 orang kami tetapkan sebagai tersangka. Kami tetap akan mengejar aktornya," katanya.
Temuan Sejumlah Donatur
Aldi menegaskan, hasil penyelidikan mengarah pada temuan sejumlah donatur lain yang berperan dalam perusakan lahan di Pangalengan.
Saat ini, donatur-donatur tersebut sedang dalam proses penyidikan.
"Kami pastikan perkara ini akan berjalan sampai ke donaturnya, sampai kepada bandarnya," ujar Aldi.
Sebelumnya, upaya pengalihan lahan kebun teh menjadi sayuran kembali terjadi di Kecamatan Pangalengan.
Video aksi demonstrasi sejumlah pekerja perkebunan teh sempat viral di media sosial Instagram beberapa waktu lalu.
Peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada 22 April 2025, sejumlah pekerja perkebunan teh juga melakukan aksi serupa.
Video aksi protes para pekerja kebun teh itu menarik perhatian publik, termasuk Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang mengunggah video terkait hal tersebut di akun Instagram pribadinya.
Aksi demonstrasi tersebut dilakukan oleh Serikat Pekerja Perkebunan Teh Korwil Cinyiruan dan Kertasari.
Mereka menolak upaya pengalihan lahan dan melakukan unjuk rasa di pabrik teh Malabar untuk menuntut perlindungan dari PTPN serta tindakan tegas dalam menghentikan penyerobotan kebun teh.
https://bandung.kompas.com/read/2025/12/11/083520278/investigasi-kasus-perusakan-teh-pangalengan-donatur-lain-ditemukan