Material longsor sepanjang sekitar 10 meter itu menutup drainase dan menyebabkan banjir ke permukiman warga.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, tepatnya di Kampung Maleber, Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung.
"Intensitas hujan tinggi ditambah kondisi tanah labil menyebabkan TPT hotel longsor dan menutup saluran air. Dampaknya, banjir masuk ke rumah warga," ujar Adam dalam keterangannya, Kamis malam.
Menurut Adam, awalnya BPBD menerima laporan tak lama setelah kejadian longsor.
Mendapat laporan itu, tim reaksi cepat atau TRC BPBD bergegas ke lokasi untuk melakukan penanganan.
Berdasarkan pemeriksaan di lokasi, ada tiga rumah warga yang mengalami kerusakan, yakni milik warga bernama Sayutu (1 KK/2 jiwa), Acep (1 KK/3 jiwa), dan Zahra (1 KK/3 jiwa). Sementara satu rumah milik Asep Emah (1 KK/5 jiwa) terdampak banjir akibat drainase tersumbat.
Sebagian penghuni rumah yang mengalami kerusakan terpaksa mengungsi.
Adam menyebut, sedikitnya ada delapan orang mengungsi ke kontrakan dan rumah dinas kecamatan.
"Drainase yang tertutup material longsor sudah kami evakuasi bersama unsur gabungan," kata Adam.
Ia mengatakan bahwa pembersihan dilakukan secara manual dan menggunakan alat berat milik pihak perusahaan.
Adapun kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga saat ini meliputi terpal dan alat pembersihan lumpur seperti alkon.
"Masih dibutuhkan penanganan lanjutan besok untuk penyemprotan lumpur yang masuk ke rumah warga," ucap Adam.
Adam menyebut, perusahaan pemilik hotel akan menanggung kebutuhan perbaikan akibat longsor tersebut.
Namun, penanganan lebih lanjut tetap dibutuhkan dari dinas terkait untuk memastikan kondisi lingkungan kembali aman saat hujan deras.
https://bandung.kompas.com/read/2025/12/11/215421578/tanggul-hotel-di-puncak-bogor-longsor-3-rumah-rusak-dan-warga-mengungsi