Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik Bahasa Sunda yang Ternyata Salah Satu Bahasa Daerah Tertua di Indonesia

Kompas.com - 19/01/2022, 11:29 WIB
William Ciputra

Penulis

KOMPAS.com - Selain memiliki bahasa nasional yang menjadi simbol persatuan, Indonesia juga memiliki bahasa daerah yang jumlahnya sangat banyak.

Bahasa-bahasa daerah itu menjadi bahasa ibu atau bahasa pertama bagi para masyarakat Indonesia berdasarkan suku masing-masing.

Salah satu bahasa daerah yang memiliki penutur terbesar di Indonesia adalah Bahasa Sunda. Berikut fakta-fakta menarik tentang bahasa Sunda:

Baca juga: Belajar Aksara Sunda: Lambang Bunyi dan Fungsi

1. Salah Satu Bahasa Tertua di Indonesia

Bahasa Sunda termasuk salah satu bahasa daerah tertua yang ada di Indonesia.

Hal ini karena Bahasa Sunda merupakan cabang dari Bahasa Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia.

Memang belum ada catatan yang jelas mengenai kapan Bahasa Sunda lahir, namun bahasa ini sudah digunaka dalam prasasti abad ke-14 yang ditemukan di Kawali, Ciamis.

2. Memiliki Penutur Terbesar Ketiga di Indonesia

Bahasa Sunda umumnya dituturkan oleh masyarakat dari Suku Sunda. Mengingat besarnya populasi suku ini, maka penutur Bahasa Sunda juga besar.

Berdasarkan data hingga tahun 2018, ada sekitar 42 juta penduduk Indonesia yang berbicara dengan Bahasa Sunda.

Hal itu membuat bahasa ini menjadi bahasa dengan penutur terbesar ketiga di Indonesia, setelah bahasa Indonesia dan Jawa.

Jika dilihat berdasarkan bahasa daerah, maka Bahasa Sunda menjadi yang terbesar kedua setelah bahasa Jawa.

Baca juga: Profesor dari Jepang: Bahasa Sunda Bisa Mendunia

3. Memiliki Dua Dialek

Bahasa Sunda memiliki dua dialek, yaitu dialek (h) dan dialek non-(h). Antara kedua dialek bahasa Sunda itumemiliki perbedaan hingga 60 persen.

Dialek (h) umumnya dituturkan oleh hampir seluruh penduduk Jawa Barat, seperti Majalengka, Bogor, Tasikmalaya, Kuningan, Bekasi, Garut.

Kemudian Ciamis, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Sumedang, Cianjur, Karawang, Bandung, Bandung Barat, dan Cirebon.

Sementara dialek non-(h) umumnya dituturkan oleh masyarkat di Desa Pareangirang, Kecamatan Kadang Haur, Indramayu, serta daerah pesisir utara.

4. Tidak Hanya Digunakan di Jawa Barat

Bahasa Sunda memang merupakan bahasa asli Suku Sunda. Namun hal itu tidak berarti bahasa ini hanya dituturkan masyarakat di Jawa Barat saja.

Pada kenyataannya, Bahasa Sunda juga digunakan di banyak daerah, seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, hingga Sulawesi Tenggara.

Sebaran penggunaan bahasa Sunda ini mengikuti persebaran masyarakat Sunda.

Adapun perbedaan dialek antara bahasa Sunda di Jawa Barat dengan daerah lain berkisar antara 51-80 persen.

5. Memiliki Aksara Sunda

Aksara Ngalagena adalah lambag-lambang bunyi yang dapat dipandang sebagai fenom konsonanamadi.unpad.ac.id Aksara Ngalagena adalah lambag-lambang bunyi yang dapat dipandang sebagai fenom konsonan
Sama halnya seperti bahasa Jawa, bahasa Sunda juga dilengkapi dengan aksara Sunda.

Aksara Sunda ini termasuk rumpun aksara Brahmi yang diturunkan dari aksara Pallawa melalui aksara Kawi.

Artinya, aksara Sunda dan aksara Jawa berasal dari satu rumpun yang sama.

Ada beberapa jenis aksara Sunda, yaitu aksara Ngalagena, Aksara Swara, Aksara Angka, Aksara Tanda Baca, hingga Aksara Rarangken.

Aksara Ngalagena merupakan aksara Sunda Kuno yang memiliki 18 jenis aksara yang susunannya disesuaikan dengan sistem alat ucap.

Adapun huruf konsonan aksara ini yaitu: ka, ca, ta, pa, ya, wa, ga, ja, da, ba, ra,sa, nga, nya, na, ma, la, dan ha.

Baca juga: Pakar Unpad: Bahasa Sunda Jangan Sampai Hilang

6. Jati Diri Suku Sunda

Bahasa Sunda bukan sekadar alat komunikasi. Lebih dari itu, bahasa ini juga merupakan jati diri masyarakat Suku Sunda.

Hal ini salah satunya dikemukakan oleh Guru Besar Nanzan University, Nagoya, Jepang, Prof. Dr. Mikihiro Moriyama.

Menurutnya, Bahasa Sunda tidak dapat dipisahkan dari budaya Sunda itu sendiri. Hal ini menjadi ciri khas Suku Sunda dibanding suku lain di Indonesia.

“Kalau orang Sunda hilang bahasanya, mungkin jati diri sebagai orang Sunda juga bisa hilang,” kata Prof. Mikihiro, melansir laman Universitas Padjajaran, Rabu (19/1/2022).

7. Upaya Pelestarian Terus Digencarkan

Upaya untuk melestarikan Bahasa Sunda terus dilakukan, salah satunya dengan pengajaran Bahasa Sunda di sekolah.

Tercatat, sejak abad ke-20, sudah ada 2.200 buku pengajaran Bahasa Sunda yang dipublikasikan.

Bahkan, penerbit besar Balai Pustaka, sejak periode 1920-an, lebih banyak menerbitkan buku pengajaran Bahasa Sunda ketimbang bahasa daerah lain.

Sumber:
Kompas.com
Kemdikbud.go.id
Disdikkbb
Unpad.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

21 Kecamatan di Sukabumi Terdampak Gempa Garut

Bandung
Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Senjata Api dan Peluru Ditemukan di Kolam di Sukabumi, Warga Terkejut

Bandung
Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Suami yang Bunuh Istri di Bandung Dikenal Kurang Berinteraksi dengan Tetangga

Bandung
Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Kronologi Suami Bunuh Istri di Bandung, Pelaku Ngamuk Saat Lihat Pesan Pria Lain

Bandung
5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

5.000 Buruh Karawang Ikut Aksi May Day di Jakarta

Bandung
Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Kronologi Perampokan Minimarket di Indramayu, Pelaku Sempat Sekap Karyawan

Bandung
May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

May Day 2024, Ribuan Buruh Karawang Akan Unjuk Rasa di Istana Negara

Bandung
Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Dalam 4 Bulan, Pasien DBD di Cirebon Capai 496 Orang, 4 Meninggal

Bandung
Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Kronologi Pembunuhan Sadis di Bogor, Berawal Saat Korban Dicegat Masuk Kampung

Bandung
Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Pria di Bogor Diduga Tewas Dianiaya, Mayatnya Dibuang ke Pinggir Jalan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com