Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anak Meninggal Setelah Divaksin, Bupati Garut Yakinkan Vaksinasi Sangat Aman

Kompas.com - 24/01/2022, 12:55 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut selama vaksinasi untuk anak dilaksanakan hingga saat ini, telah ada dua kasus anak yang meninggal setelah menjalani vaksinasi.

Namun, Rudy meyakinkan vaksinasi untuk anak tetap aman.

"Yang meninggal 2 orang, tapi yang lainnya 210 ribu anak yang sudah divaksin aman, kita nyatakan vaksinasi itu aman, sangat aman," jelas Rudy Gunawan kepada wartawan, Senin (24/01/2022) pagi di lingkungan kantor Bupati Garut.

Baca juga: Seorang Siswa SD di Garut Diduga Meninggal Dunia Usai Divaksin

Rudy mengungkapkan, dari 210 ribu anak yang telah di vaksinasi, ada lima kasus dugaan KIPI yang dirawat di rumah sakit hingga kemudian sembuh.

Rudy juga mengakui, ada dua kasus anak yang meninggal hingga saat ini.

"Dulu yang di Banjarwangi meninggal dunia kebetulan disuntik oleh ibunya karena bidan," katanya.

Baca juga: Dibangun Lewat Swadaya Masyarakat, Desa Wisata Sindangkasih Garut Mampu Hidupi Warga

Sementara terkait kasus meninggalnya satu anak lain setelah di vaksin, menurut Rudy, sebelum vaksin,

Sementara kasus terbaru yang terjadi di Kecamatan Wanaraja, menurut Rudy, sebelum di vaksin, anak tersebut telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat.

Namun, setelah di vaksin, mengalami demam tinggi dan pusing hingga meninggal dunia.

"Kita harus cek secara medis, tim sudah diturunkan dibawah pimpinan Direktur RSUD," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengungkapkan ada satu kasus anak sakit hingga meninggal setelah lima hari di vaksin.

Tim KIPI pun tengah melakukan penelusuran terkait penyebab meninggalnya anak tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Tanjakan Gentong, Jalur Ekstrem yang Kerap Menjadi Titik Kemacetan

Mengenal Tanjakan Gentong, Jalur Ekstrem yang Kerap Menjadi Titik Kemacetan

Bandung
Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Bandung
Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Bandung
Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Bandung
Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Bandung
Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur 'Contraflow'

Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur "Contraflow"

Bandung
Kronologi Sopir Taksi 'Online' di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Kronologi Sopir Taksi "Online" di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Bandung
Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Bandung
Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Bandung
Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Bandung
Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Bandung
Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Bandung
Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Bandung
Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com