Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Keluar dari Tanah di Sukalarang Sukabumi, Pertama Kali Dilihat Pekerja PBAS

Kompas.com - 03/02/2022, 10:41 WIB
Budiyanto ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepulan asap keluar dari dalam tanah di Kampung Pangestu RT 37 RW 08, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022) siang.

Peristiwa ini telah dicek petugas Dinas Perindustrian dan Energi Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi dan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sukabumi.

"Hasil lengkapnya saya belum mengetahui. Hari ini saya akan kembali lagi ke lokasi," ungkap Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sukalarang, Ade Dior saat dikonfirmasi Kompas.com Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Kebakaran di Ruko 2 Lantai di Medan, 1 Orang Meninggal di Kamar Mandi Diduga Hirup Asap

Dia menjelaskan, asap ini awalnya dilihat para pekerja PT. Patra Badak Arun Solusi (PBAS). Asap keluar tepat di bawah tiang lampu penerangan di lingkungan kerja.

"Para pekerja sempat kaget, dan asap itu diduga dari korsleting aliran listrik," jelas Ade.

"Aliran listrik langsung dimatikan. Tapi sudah dua jam lebih (setelah listrik dimatikan), asap masih keluar (dari tanah)," sambung dia.

Atas peristiwa tersebut, lanjut Ade, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Titisan, unsur Kecamatan, Koramil dan Polsek Sukalarang, serta para relawan.

Untuk mengetahui penyebabnya, P2BK juga berkoordinasi dengan Dinas PESDM dan PLN setempat untuk mengecek kejadian tersebut.

Baca juga: Pondok Pesantren di Rokan Hulu Terbakar Saat Santri Shalat, Asap Hitam Membubung Tinggi

Petugas Dinas PESDM yang mengecek sempat menggali tanah. Di dalam tanah, petugas melihat ada jaringan kabel listrik diduga korslet kerena ada arus air yang merendam kabel.

"Namun untuk penyebab pastinya belum diketahui. Saya akan ke lokasi lagi dan berkoordinasi dengan PLN," kata Ade.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Pj Gubernur Jabar Minta Pungli Parkir di Kota Bandung Segera Dibereskan

Bandung
Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Polisi Masih Cari Unsur Pidana Penggelapan Asal Usul di Kasus Bayi Tertukar

Bandung
DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi

Bandung
Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Ganjar Kunjungi Galeri NuArt, I Nyoman Nuarta: Semua Capres Boleh Datang Asal Dukung IKN

Bandung
Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Ganjar Intip Pengerjaan Sayap Garuda IKN di Studio Nyoman Nuarta Bandung

Bandung
SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

SBY: Pak Jokowi Perbaiki Sejumlah Hal di Era Saya yang Belum Baik, Ndak Apa-apa

Bandung
Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Ramai soal Tarif Parkir di Bandung Rp 10.000 untuk Motor, Ini Penjelasan Pemkot

Bandung
Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Kekesalan Warga Bandung Barat Belasan Tahun Tuntut Perbaikan Jalan hingga Ancam Golput Pemilu 2024

Bandung
Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Sosok Bu Guritno, Lansia yang Tinggal Sendiri Selama 20 Tahun di Rumah Terbengkalai, Dulu Kerja di IPTN

Bandung
Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Lahan Kering di Gunung Manglayang Terbakar, Warga Padamkan Api Pakai Pelepah Pisang

Bandung
Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Unpad: 85 Persen Bahan Baku Produk Kecantikan Masih Impor

Bandung
5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi 'Online'

5 Wanita di Bandung Dijual 2 Muncikari Prostitusi "Online"

Bandung
Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Jualan Nasi Kuning ala Jusuf Hamka, Nilai Filosofis dan Pengalaman Masa Kecil

Bandung
Menyusuri 'Jalan Stum' Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Menyusuri "Jalan Stum" Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut

Bandung
Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Pantai Cibutun Sukabumi Disebut Terkotor Keempat di Indonesia, Sampah Ganggu Nelayan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com