Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Tenaga Kesehatan di RSHS Bandung Terpapar Covid-19, Langsung Isolasi Mandiri

Kompas.com, 15 Februari 2022, 21:29 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung melakukan isolasi mandiri, banyak di antara mereka yang terkonfirmasi covid 19.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS dr. Yana Akhmad Supriatna membenarkan adanya ratusan nakes di RSHS Bandung yang terpapar covid.

"Betul sebagaimana waktu dulu kasus lonjakan, bahwa saat ini ada nakes kami telah terkena virus corona," ucap Yana melalui keterangan video, Selasa (15/2/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 Mulai Meningkat, Pemkot Banjarmasin Rekrut Tenaga Kesehatan dan Relawan

Pihak rumah sakit kemudian meningkatkan pemeriksaan swab dan screening maupun tracing terhadap para nakes yang terpapar sejak akhir Januari 2022. Sampai saat ini tindakan pemeriksaan tersebut terus dilakukan.

"Data kami sampai dengan kemarin itu, telah kami periksa dari dokter-dokter sebanyak 523 ini memang cukup besar ya 77 orang positif, perawat yang diperiksa 440 dan 57 orang positif dan penunjang itu yang sudah diperiksa 47 dan 18 positif," ungkap Yana.

Menurut Yana, ratusan nakes yang terpapar covid ini pada umumnya gejala ringan. Mereka yang terpapar merelokasi diri dan melakukan isolasi mandiri.

"Tenaga kesehatan yang terkena Covid-19 itu pada umumnya OTG (orang tanpa gejala) ringan saja," ujar Yana.

Baca juga: Tenaga Kesehatan di Karawang Dapat Hadiah Buah Lokal

Meskipun begitu, tak ada gangguan pelayanan bagi pasien Covid-19 maupun non Covid-19.

"Pelayanan di kami baik pelayanan Covid-19 maupun non Covid-19 masih berjalan dan terkendali artinya kami masih melayani," ucap Yana.

Yana juga memaparkan jumlah pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit.

Menurutnya, per hari ini ada sekitar 67 pasien terkonfirmasi dan masih suspect covid yang dirawat di RSHS Bandung.

"35 terkonfirmasi Covid-19, dan 32 masih suspect tunggu hasil PCR," ucapnya.

Seperti diketahui, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tengah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi lonjakan Covid-19 khususnya varian omicron, dengan melakukan pengetatan skrining di pintu masuk internal rumah sakit, menyiapkan kamar terpisah bagi pasien suspek omicron hingga pasien suspek Covid-19.

Menerapkan protokol kesehatan ketat bagi nakes seperti penggunaan masker yang tepat hingga menggunakan alat pelindung diri level 2, menyiapkan alur pelayanan khusus untuk tangani pasien covid yang datang, pelayan secara triase, hingga membuat skenario pelayanan.

Tak hanya itu, RSHS juga mempersiapkan generator oksigen sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi kelangkaan oksigen ditengah pandemi ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Eks Aktivis Beberkan Cara NII Gaet Pelajar Sampai Mahasiswa
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau