Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Murah di Kota Bandung Sulit Didapatkan, Pedagang Kecil Kebingungan

Kompas.com - 18/02/2022, 10:23 WIB
Reni Susanti,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Minyak goreng murah di Kota Bandung masih sulit didapatkan.

Hal ini membuat sejumlah pedagang kecil kebingungan.

Seperti yang dialami pemilik warung nasi, Alina (46 tahun). Ia mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter.

"Nyari kemana-mana enggak dapet. Akhirnya saya beli yang mahal Rp 40.000 per 2 liter," ujar Alina kepada Kompas.com di Bandung, Jumat (18/2/2022).

Baca juga: Peminat Vaksin Booster di Bandung Tinggi, Warga Kesulitan Mendaftar

Alina mengatakan, kondisi ini membuat ia kebingungan menjual dagangannya. Bila harganya dinaikkan, ia khawatir pelanggannya kabur.

Karena itu, ia menyiasati dengan mengurangi penggunaan minyak goreng.

Misal untuk tempe, bila ia mendapatkan minyak goreng murah, ia akan memasak tempe kering yang digoreng.

Namun bila ia tidak mendapatkan minyak yang murah, ia membacem tempe tersebut.

Dengan demikian, ia tidak perlu menggunakan minyak goreng.

Baca juga: PPKM Level 3 di Kota Bandung, Ini Tiga Ruas Jalan yang Dilakukan Penutupan pada Akhir Pekan

Hal serupa dikatakan pedagang batagor, Faisal. Ia mengaku kebingungan mendapatkan minyak goreng murah.

"Kadang dapat, seringnya enggak dapat. Tapi ada tetangga saya yang selalu dapat, akhirnya dia punya beberapa bungkus untuk persiapan Ramadhan," ungkap Faisal.

Kondisi minyak mahal ini membuat ia berpikir keras menyiasati dagangannya. Mau tidak mau, ia terkadang memperkecil ukuran batagor yang dijualnya.

Penjelasan Pemkot Bandung

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, stok minyak goreng di Kota Bandung aman.

Yana bahkan langsung mengecek kesediaan tersebut ke beberapa gudang supermarket.

Ia menilai, kelangkaan minyak goreng terjadi hanya pada toko-toko ritel kecil seperti minimarket.

Sebab satu minimarket bisa memiliki sekitar 300 cabang dalam satu kota. Tentu stok minyak goreng yang tersedia harus dibagi rata pada semua cabang.

"Kalau analisis saya sepintas, itu bisa jadi karena stok minyak goreng di toko-toko level minimarket terbatas. Begitu buka toko, orang langsung beli, terus habis. Jadi kesannya itu, stok minyak menipis. Padahal tidak sama sekali. Masih sangat aman dan terkendali," imbuh Yana.

Meski stok minyak goreng di Kota Bandung masih sangat aman, Yana mengimbau, tetap perlu ada pembatasan dalam pembeliannya.

Maka dari itu, dibentuklah regulasi berupa satu orang hanya bisa membeli maksimal dua liter minyak goreng.

"Ini kita batasi supaya ada keadilan lah. Orang beli paling banyak cuma boleh dua liter. Mudah-mudahan jadi lebih merata. Harganya juga harus sesuai dengan pemerintah, jangan lebih dari Rp 14.000 (per liter)," imbau Yana.

Meski memang di beberapa titik pasar masih ada pedagang yang menjual lebih dari harga semestinya, Yana menyampaikan, Pemerintah Kota Bandung telah mengajukan surat kepada Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) untuk mengambil langkah menangani masalah ini.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah juga mengimbau, masyarakat untuk tetap bijak dalam memilih dan membeli minyak goreng.

Data terbaru pekan kedua Februari, Kota Bandung masih memiliki stok minyak goreng sebanyak 780.000 liter.

Stok ini akan tetap dikontrol agar semua masyarakat Kota Bandung bisa mendapatkannya secara merata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Patok Tarif Seenaknya, 25 Juru Parkir Liar di Karawang Ditangkap

Bandung
Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Pemprov Jabar Targetkan 11 Juta Ton Gabah Kering Giling di 2024

Bandung
Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Dramatis, Polisi Tangkap Tangan Curanmor di Jalan Cirebon–Kuningan

Bandung
Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Video Viral Parkir di Minimarket Karawang Rp 15.000 untuk THR

Bandung
Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Jasad Wisatawan Bandung Ditemukan 4 Km dari Pantai Cidamar

Bandung
HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

HUT ke 383, Kabupaten Bandung Masih Terjerat Problem Sampah

Bandung
Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Jadi Sorotan, Jalur Wisata Bandung Selatan Kerap Macet

Bandung
Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Atasi Pungli di Masjid Al Jabbar, Bey Machmudin Libatkan Aher dan Ridwan Kamil

Bandung
Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Pasca-Lebaran Harga Sembako Turun, Pedagang Cirebon Semringah Penjualan Tembus Lebih dari 1 Ton

Bandung
Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Sepasang Mahasiswa yang Mau Kuburkan Bayi di Jatinagor Jadi Tersangka

Bandung
Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Tukang Kebun Mengaku Bunuh Honorer di KBB untuk Bela Diri, Kubur Jenazah di Dapur karena Panik

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com