KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa pengungkapan yang dilakukan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar berupa sabu seberat 1,196 ton ini merupakan pengungkapan terbesar pada pertengahan tahun.
"Ini menjadi salah satu pengungkapan besar di awal menjelang pertengahan tahun," ucap Listyo saat rilis pengungkapan 1,196 ton sabu di Pusat Pendidikan Intelijen, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Penyelundupan Lebih dari 1 Ton Sabu Digagalkan di Pangandaran, Kapolri: Pengungkapan Terbesar
Dengan adanya ungkapan ini, Listyo menyebut bahwa petugas berhasil menyelamatkan jutaan orang dari bahaya narkoba.
"Apabila diasumsikan satu gram sabu dikonsumsi lima orang, maka kita saat ini telah menyelamatkan lebih kurang 5.950.000 orang dari bahaya penyalahgunaan narkotika," ucapnya.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar mengungkap penyelundupan sabu seberat 1,196 ton di Pantai Madasari Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Jika dikonversi ke nilai rupiah, sabu tersebut mencapai triliunan rupiah.
"Kemudian terkait dengan nilai barbuk, ini apabila dirupiahkan, asumsi satu gram sabu 1,2 juta, maka nilai transaksi apabila ini berhasil diedarkan, lebih kurang Rp 1,43 triliun," ucap Listyo.
Baca juga: Kasus Penyelundupan 1 Ton Lebih Sabu di Pangandaran, 5 Pelaku Dijerat Hukuman Mati
Sebelumnya, Polri juga telah mengungkap peredaran sejumlah narkoba pada periode Januari sampai Maret ini.
"Di antara pengungkapan pengungkapan yang telah dilakukan sampai dengan periode Januari-Maret ini kita sudah mengungkap sabu 2,73 ton. Ini dari berbagai keberhasilan rekan rekan yang kita gabung. Ganja 7,24 ton, ekstasi 230,789 butir," ucapnya.
Kapolri mengapresiasi kepada semua anggotanya yang telah mengungkap peredaran narkoba. Ia menyebut bahwa hal ini merupakan wujud kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
"Apa yang telah dilakukan menjadi bagian kontribusi kita untuk menjaga agar program pemerintah mewujudkan SDM unggul menuju Indonesia emas bisa kita jaga. Narkoba betul betul bisa merusak masa depan generasi muda kita," ucapnya.
Ia berharap pengungkapan besar seperti ini terus dilakukan untuk mencegah narkoba masuk kedalam negeri.
"Paling penting bagaimana kita mencegah narkoba tekan untuk tidak masuk ke dalam negeri dan bagaimana memberikan hukuman maksimal kepada pelaku bandar sehingga Indonesia tidak menjadi pasar untuk mereka," ucapnya.
(Kontributor Bandung, Agie Permadi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.