Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 66 Santri di Ciamis Jatuh ke Sungai Saat Jembatan Gantung Putus, Menunggu Difoto Drone

Kompas.com - 25/03/2022, 21:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 66 santri Pondok Pesantren Al Huda, Turalak, Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg, Ciamis jatuh setelah Jembatan Gantung Leuwi Nutug yang mereka naiki putus pada Jumat (25/3/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Tepatnya di Blok Turalak, Sungai Cileueur dekat muara Sungai Cikalagen, Kampung Turalak, RT 01/02, Dusun Desa, Desa Sukamaju.

Saat kejadian para siswa tersebut berkumpul di atas jembatan menunggu difoto dengan drone.

Diduga jembatan gantung tersebut putus karena kelebihan muatan.

Baca juga: Menunggu Difoto Drone, 66 Siswa Ciamis Jatuh ke Sungai akibat Jembatan Gantung Ambruk

"(Sling) bukan putus. Pengait sling cekah (merekah) karena beban cukup berat," ujar Kepala Desa Sukamaju, Dede Rahman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat malam.

Akibat kejadian tersebut, puluhan siswa yang berada di jembatan berjatuhan dari ketinggian 3 meter ke sungai.

Kebetulan arus sungai tidak terlalu deras. Namun banyak santri mengalami luka lebam akibat benturan hamparan batu di aliran sungai.

Bahkan ada beberapa santri yang mengalami patah tulang.

Dede Rahman mengatakan saat menunggu difoto drone, para siswa berada di satu sisi jembatan bersampingan satu sama lain.

Baca juga: Jembatan Gantung Putus, Puluhan Santri di Ciamis Jatuh ke Sungai dari Ketinggian 3 Meter

Hal tersebut membuat jembatan tak seimbang sehingga pengait sling merekah.

"Memanjang di satu sisi jembatan, sisi kiri. Jembatan tak seimbang, bergoyang. Pengait sling merekah, enggak kuat. Kemudian ambruk sebelah," jelas Dede.

Menurutnya, apabila puluhan siswa tersebut dalam posisi berjalan kaki di jembatan, mungkin saja jembatan itu tidak ambruk. Namun dalam hal ini, mereka berdiam di satu sisi jembatan.

"Jika satu orang (berat badannya) 50 kilogram dikali 66 orang. Sudah 3 ton. Berdiam di salah satu sisi jembatan, pengait sling tidak kuat," jelas Dede.

Baca juga: Stok Minyak Goreng Kosong di Pasar, Kapolres Ciamis: Dalam Waktu Dekat Akan Ada Pengiriman

 

Jembatan dalam proses penyelesaian pembangunan

Ilustrasi sungai Dok. HHWT Ilustrasi sungai
Sementara itu Pengurus Ponpes Al Huda Turalak, H Mamat Ahmad Solihudin yang akrab dipanggil Amang mengatakan sebagian besar korban adalah siswa kelas VII SMP Al Huda yang mondok di Ponpes Al Huda Turalak.

Ia mengatakan kebtulan hari Jumat sekolah sedang libur. Para santri yang berjumlah 60-an orang menggelar syukuran khataman sekaligus munggahan.

“Di sini hari liburnya hari Jumat, bukan hari Minggu. Tadi itu, siswa kelas VII SMP Al Huda punya kegiatan syukuran khataman, sekaligus munggahan di sisi Sungai Cileueur,” ujarnya.

Menurut Amang, di sisi Sungai Cileueur Blok Leuwi Nutug tersebut ada lahan milik pesantren.

Baca juga: Guru Honorer di Ciamis Dapat Motor Setelah Divaksin Covid-19, Sempat Bentak Kasatlantas karena Dikira Menipu

Ia bercerita para santri melakukan kegiatan munggahan di lahan tersebut sembari “ngaliwet”.

Saat menunggu masaknya nasi liwet para santri (semuanya laki-laki) naik ke jembatan gantung yang sedang tahap penyelesaian pembangunan untul swafoto.

Saat lagi asyik berfoto, jembatan gantung Leuwi Nutug yang menghubungkan Kampung Turalak dengan Dusun Bangunsirna, Desa Sukamaju tersebut mendadak putus.

Kaitan kawat slingnya lepas putus. Padahal jembatan gantung ukuran panjang 33 meter, lebar 1,5 meter dalam proses penyelesaian pembangunan.

Baca juga: Ketika Ridwan Kamil Bagi-bagi Sepeda untuk Warga Ciamis...

“Total siswa kelas VII ada 60 orang. Tapi tidak semuanya yang ikut kegiatan. Diperkirakan yang ikut ada 40 orang. Sekarang dilakukan upaya penanganan santri yang luka-luka. Kami bertanggung jawab atas keselamatan santri. Orangtua santri sudah kami hubungi,” tutur Amang.

Kabid Pelayanan Medis RSUD Ciamis, Bayu Yudiawan mengatakan, pihaknya menerima 4 korban jembatan gantung ambruk.

Sebanyak dua korban langsung diperbolehkan pulang karena mengalami luka ringan.

"Yang dua lagi sedang menjalani observasi selama 6 jam," jelas Bayu.

Baca juga: Didoakan Bupati Ciamis Jadi Presiden 2024, Ridwan Kamil: Saya Aminkan

Dua orang yang diobservasi, kata Bayu, mengalami benturan di kepala. Namun kondisinya, hingga Jumat malam, dalam keadaan baik.

Keempat korban yang mendapat perawatan di rumah sakit semuanya berjenis kelamin laki-laki berusia 13 tahun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Candra Nugraha | Editor : I Kadek Wira Aditya), Tribun Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Bandung
Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Revitalisasi Jembatan II Cikarang, Apresiasi Pemprov Jabar bagi Pekerja

Bandung
Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat 'Game Online', Pria asal Sumut Ditangkap

Kirim Pesan Cabul ke Orang Dikenal lewat "Game Online", Pria asal Sumut Ditangkap

Bandung
Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Pria di Bogor Berulang Kali Cabuli Anak Tiri selama 3 Tahun

Bandung
Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Kanwil Kemenkumham Jabar Bakal Gandeng Kades untuk Awasi WNA

Bandung
Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Dukung Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar, Buruh Pro KDM: Tidak Ada Lagi yang Cocok

Bandung
Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Gempa M 4,2 Kabupaten Bandung, Kapolsek Pangalengan: Terasa tapi Tak Sebesar Gempa Garut

Bandung
Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Detik-detik Pendaki Asal Bandung Meninggal Dunia di Gunung Ciremai, Diduga Kelelahan

Bandung
Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Tak Berisiko Tsunami

Bandung
Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Mobil Terguling di Majalengka, Sopir: Saya Ngantuk karena Bergadang Nonton Timnas Indonesia

Bandung
Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Cerita Anak-anak Muda dengan Mental Disabilitas Memupuk Impian

Bandung
Berawal dari Notifikasi 'Sayang', Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Berawal dari Notifikasi "Sayang", Suami di Bandung Bunuh Istrinya lalu Serahkan Diri ke Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com