Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Tol Jakarta-Cikampek Macet di Sejumlah Titik, Ini Penyebabnya

Kompas.com, 28 Maret 2022, 13:16 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kemacetan terjadi di sejumlah titik tol Jakarta-Cikampek, baik arah menuju Jakarta maupun Cikampek.

Pantauan Kompas.com dari atas jembatan di Kilometer 57 Tol Jakarta-Cikampek pukul 09.00 hingga 09.40 WIB, arah menuju Jakarta macet parah.

Kendaraan beberapa kali sempat berhenti hingga beberapa menit untuk kemudian kembali melanjutkan perjalanan dengan kecepatan rendah. Rekayasa lalu lintas contraflow diperlakukan.

Baca juga: Polda Metro Jaya Segera Bahas Teknis Penindakan Tilang Elektronik di Jalan Tol

Dodo (50), pengguna jalan tol, menyebutkan bahwa kemacetan mulai terjadi di Km 66 arah Jakarta.

Dirinya yang hendak ke Kompleks Kantor Bupati Karawang biasanya keluar Gerbang Tol (GT) Karawang Barat. Namun, karena jalan tol macet, Dodo memilih keluar di GT Karawang Timur.

"Macet parah enggak biasanya, tadi juga keluar di Karawang Timur karena mau di Karawang Barat macet parah," ujar Dodo pada Senin (28/3/2022).

Dia menyebutkan, waktu tempuh dari Purwakarta menuju ke Karawang biasanya hanya 40 menit, tetapi tadi mencapai 1,5 jam.

"Iya biasanya 40 menit, tadi 1,5 jam itu juga karena keluar tol lewat arteri," imbuh dia.

Sementara itu, pantauan Kompas.com di Km 47 pada pukul 11.40 WIB, kemacetan terjadi di ruas menuju arah Cikampek. Antrean kendaraan terjadi tepat naik ke Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) arah menuju Jakarta. Sementara setelah tol layang arah ke Jakarta tampak lancar.

Marketing and Communication Department Head Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division Tody Satria mengatakan, kemacetan dipicu perbaikan di sejumlah titik.

Perbaikan dilakukan mulai dari Km 62 hingga Km 50. Lalu di Km 27+205 sampai Km 26+761 lajur 1 jalur dengan panjang penanganan 150 meter

Kemudian, di Km 34+362 sampai Km 36+683 lajur 2 jalur arah Cikampek dengan panjang penanganan 339 meter.

"Iya selain karena kepadatan kendaraan yang melintas pada pagi hari Senin ini juga karena ada perbaikan jalan di sejumlah titik," kata Tody.

Dia menerangkan, atas situasi ini Jasa Marga berkoordinasi dengan kepolisian melakukan pengaturan lalu lintas.

Atas diskresi Polres Karawang diberlakukan sistem contraflow mulai Km 62 hingga Km 47 arah Jakarta.

"Pukul 08.55 dilakukan jalur contraflow Km 62 sampai 47," katanya.

Baca juga: Rute dan Tarif Tol Trans Jawa Golongan I Terbaru 2022

Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menjelaskan, setelah ada informasi kemacetan di Tol Japek, dirinya langsung terjun ke lapangan beserta jajarannya untuk mengatur arus lalu lintas.

Saat ini situasi arus lalu lintas di Tol Japek sudah mulai lancar. Sistem contraflow juga sudah dihentikan.

"Pukul 11.10 WIB sudah lancar arus lalu lintas dan contraflow juga sudah ditutup, sudah tidak ada," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau