SUMEDANG, KOMPAS.com - Ratusan warga dari sejumlah wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat rela antre panjang, panas-panasan dan berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng curah, Senin (28/3/2022).
Pantauan Kompas.com, antrean panjang warga yang mengantre untuk membeli minyak goreng curah ini sudah terjadi sejak Senin pagi hingga pukul 12.00 WIB.
Antrean terpantau mencapai lebih dari 10 meter dan membuat jalur Jalan Serma Muchtar di wilayah Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang menjadi macet.
Baca juga: Meski Stok Aman, Harga Jual Minyak Goreng Curah Batam di Atas HET
Salah seorang warga Lingkungan Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Mina Rahmawati (38) mengatakan, ia ikut antre untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pada bulan suci Ramadan.
"Iya menjelang puasa mau nyetok, nanti takutnya habis, sekarang ini juga kan harga minyak kemasan mahal. Jadi ikut ngantri beli minyak goreng kiloan di sini," ujar Mina kepada Kompas.com saat mengantre di distributor minyak goreng curah di Jalan Serma Muchtar, Sumedang kota.
Mina menuturkan, meskipun pihak distributor hanya memberikan jatah sebanyak 4 kilogram per orang, namun harganya relatif murah jika dibandingkan dengan minyak kemasan. Harga minyak goreng curah tersebut hanya Rp 17.000 per kilogram.
"Iya lumayan harganya Rp 17.000 per kilogram bisa dapat 4 kilogram. Dengan begitu saya jadi gak khawatir puasa nanti sudah punya minyak goreng," tutur Mina.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan dan Curah di Karawang
Warga lainnya, Iyus Rusyana (48), asal Kecamatan Cimalaka menuturkan, ia ikut antre bersama istrinya supaya bisa mendapat jatah lebih banyak.
"Per orang per kepalanya kan dijatah 4 kilogram, jadi saya, istri sama anak ikut antre. Biar punya stok buat puasa," tutur Iyus.
Iyus mengatakan, minyak kemasan yang harganya mencapai Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogram tidak terjangkau olehnya.
"Ya makanya sekarang ini beralih ke minyak kiloan, memang sekarang masih terbilang langka tapi harganya lebih murah jadi kami rela antre untuk mendapatkannya. Kalau nanti puasa takutnya makin langka, jadi mulai nyetok sekarang," sebut Iyus.
Sementara itu, salah seorang karyawan perusahaan distributor mengatakan, pemilik tidak ada di tempat.
"Saya hanya pegawai di sini. Yang pasti per orang dapat jatah 4 kilogram," kata pegawai yang mengaku bernama Asep ini kepada Kompas.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.