Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Banjir Sungai Citarum, Pemerintah Targetkan Buat 5 Danau Retensi di Jabar

Kompas.com, 18 April 2022, 21:13 WIB
Dendi Ramdhani,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) menargetkan membuat lima danau retensi untuk mengendalikan banjir Sungai Citarum.

Danau pertama yang bakal dibuat berada di wilayah Tegalluar, Kabupaten Bandung dengan area seluas 13,3 hektar.

"Saya menyambut baik peristiwa bersejarah ini yang masih dalam konteks Program Citarum Harum," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Bupati Bandung Dadang Supriatna, di SMA Negeri 1 Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan Seksi I Tol Cisumdawu, Cileunyi-Pamulihan, Bisa Dipakai Mudik

Menurut Emil, sapaan akrabnya, fungsi dari danau retensi tersebut untuk menampung air ketika debit sedang tinggi sebelum dialirkan secara perlahan ke Sungai Citarum.

Dengan begitu, potensi banjir akibat luapan Sungai Citarum bisa berkurang.

"Rencana pembangunan lima danau baru yang utamanya di Tegalluar ini sebagai parkir air sebelum mengalir ke Citarum yang tentu perlu manajemen," ungkapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Satgas Citarum Harum Lebih Tegas Melakukan Penegakan Hukum di Kawasan Aliran Sungai

Lahan untuk membangun danau tersebut merupakan hasil konsolidasi lahan milik swasta yang diwajibkan sebesar 10 persen untuk kepentingan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Emil menginginkan dalam pembangunannya nanti danau harus multifungsi tak hanya sebagai pengendali banjir, melainkan juga menjadi sumber air baku, penghasil energi terbarukan, dan destinasi wisata baru.

"Parkir air di sini harus multifungsi, yaitu pengendali banjir, sumber air baku, destinasi wisata baru dan menghasilkan energi listrik. Jadi visualnya tempat wisata, padahal pengendali banjir. Saya dukung lahir batin," tutur Emil.

Emil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar akan mendukung pembangunan lima danau tersebut dari sisi anggaran maupun konsep.

Sejauh ini nilai dan alokasi anggaran pembangunannya masih dihitung.

"Anggaran sedang dihitung apakah nanti dari  Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Provinsi atau gabungan dengan Kabupaten," ucap  Emil.

Rencana pembangunan danau ini, kata Emil, akan dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo saat meninjau progres Citarum Harum dalam waktu dekat.

"Pak Presiden dalam waktu dekat akan datang meninjau perkembangan penanganan Citarum Harum. Kita akan melaporkan rencana pembangunan lima danau baru ini, yang utamanya di Tegalluar," ungkap Emil.

Emil menyebutkan, program Citarum Harum selama dua tahun ini mengalami perkembangan signifikan.

Selain mengurangi dampak banjir, kadar cemar air sungai terpanjang di Jabar ini pun terus membaik.

Perkembangan inilah yang akan dipantau oleh Presiden Jokowi disamping akan meresmikan sodetan Cisangkuy dan Folder Andir.

"Salah satu yang nanti akan Presiden resmikan adalah sodetan Cisangkuy dan Folder Andir," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Relokasi Korban Longsor Arjasari, Bupati Bandung Biayai Sewa Kontrakan 3 Bulan
Bandung
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Wagub Jabar Desak Polisi Tangkap Streamer Pelaku Dugaan Ujaran Kebencian
Bandung
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Dugaan Ujaran Kebencian oleh Streamer, Polda Jabar: Kami Sudah Profiling Akun Pelaku
Bandung
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Pakan Satwa Bandung Zoo Menipis, Karyawan Galang Donasi di Pinggir Jalan
Bandung
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Terminal Cicaheum Akan Jadi Depo BRT, Pemkot Bandung Desak Kemenhub Sosialisasi
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau