Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Syahrul, Bocah 6 Tahun Asal Bandung yang Terserempet Kereta, Orangtua Bingung Biaya Operasi

Kompas.com - 10/05/2022, 16:27 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib yang harus dipikul Syahrul Mubarok (6) bocah yang terserempet kereta api satu hari jelang lebaran atau pada Minggu (1/5/2022).

Bagaimana tidak, Syahrul harus kehilangan tempurung kepala depannya akibat insiden tersebut.

Diduga kepalanya terbentur benda keras yang menyebabkan kerusakan pada tempurung kepala depan, bahkan ada sebagian serpihan yang tertancap di otaknya.

Baca juga: Kisah Bocah 6 Tahun di Bandung, Terserempet Kereta Jelang Lebaran hingga Cacat Permanen

Belakangan pihak RSUD Ujung Berung mesti memindahkan tempurung kepala bagian kanan Syahrul ke kepala bagian depan.

Bocah itu, harus mengenakan perban yang melingkar di kepalanya setiap hari. Selain itu, terdapat luka memar di bagian matanya yang membuat kondisi Syahrul makin mengkhawatirkan.

Saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kampung Gandok RT 03 RW 05 Desa Bojong Salam, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Syahrul selalu mengerang kesakitan ketika bergerak terlalu aktif.

Sang nenek, Enih (65), mengaku hampir semua anggota keluarga yang ada di rumahnya harus berjibaku ketika akan mengganti perban Syahrul.

Sebagian anggota keluarga bertugas mengalihkan perhatian Syahrul, memanjakan, atau mengajak bocah itu bicara. Sedang yang lain, termasuk Enih mengganti perban Syahrul.

"Ya harus gotong-royong lah, karena dia ngamuk kesakitan setiap mau diganti perban, sebetulnya saya gak kuat, gak tega tapi gimana kalau gak diganti," kata Enih ditemui, Selasa (10/5/2022).

Enih membenarkan, semua anggota keluarga mesti terjaga dan fokus pada Syahrul, khawatir kepalanya terbentur sesuatu. Pasalnya Syahrul memang terkenal aktif.

"Takut terbentur apa gitu, dia kan anaknya gak mau diem," ujarnya.

Jadi Cepat Marah

Diakui Eni ada perubahan pada cucunya. Dulu, Syahrul tak cepat marah apabila diganggu atau dipanggil ketika disuruh melakukan sesuatu.

Berbeda dengan setelah operasi, bocah 6 tahun tersebut menjadi cepat marah jika dipanggil atau diusik saat bermain.

"Sekarang jadi cepet marah, lagi main terus dipanggil malah rewel, terus marah, kadang sekarang jadi sering mukul kalau dibecandain sama kakaknya," jelas Enih.

Baca juga: Dengan Wajah Ceria, Verawati Bocah Yatim Piatu di NTT, Terima Bantuan dari Pembaca Kompas.com

Kendati demikian, Enih tetap bersyukur masih bisa bertemu Syahrul, meski dalam kondisi yang berbeda.

"Saya pikir dia gak akan selamet, karena kecelakaannya dengan kereta, tapi alhamdulillah masih dikasih kesempatan buat ngerawat dia sama keluarga, biar udah gak kaya dulu," tambahnya sambil menahan air mata.

Dijenguk Pihak PT KAI

Sementara Engkos (40), ayah Syahrul membenarkan, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Jasa Raharja mengganti biaya rumah sakit Syahrul sebesar Rp 20 juta. Walaupun total pembiayaan anaknya mencapai Rp 48 juta.

Selain itu, ia sempat didatangi pihak PT KAI. Namun mereka hanya menanyakan kabar sang anak selepas operasi.

"Ada berdua datang ke sini, cuma nanyain kabar Syahrul saja," ujar Engkos ditemui di hari yang sama.

Baca juga: Bayi 2 Bulan dan Bocah 7 Tahun di Sumbar dan Jatim Meninggal Diduga Hepatitis Akut, Gejalanya Sama

Engkos mengaku, kesulitan untuk melunasi sisa pembayaran bekas operasi Syahrul. Pasalnya, ia tak memiliki pekerjaan pasti.

"Jangankan untuk melunasi BPJS bekas biaya Syahrul, untuk sehari-hari saja saya udah repot," ungkapnya.

Kini Engkos hanya berharap ada niat baik dari pihak PT KAI atau Jasa Raharja agar bisa membantunya menutupi sisa pembiayaan Syahrul.

"Belum lagi ada biaya kontrol anak saya, nanti hari Kamis kontrol pertama," kata Engkos.

Selain itu, ia juga meminta bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung dalam hal ini, Bupati dan jajarannya agar bisa meringankan beban dia.

Diketahui, Syahrul mengalami kecelakaan tersambar KA saat ingin mengikuti Tohid (68) kakek nya yang akan pergi ke kebun.

Syahrul sempat dilarikan ke RSUD Cikopo Cicalengka, namun di rekomendasikan untuk pindah ke RSUD Ujung Berung lantaran mengalami luka yang parah di bagian kepala.

Syahrul menghabiskan waktu selama 6 hari di RSUD Ujung Berung untuk menjalani operasi dan rawat inap. Ia kehilangan tempurung kepala bagian depan akibat insiden tersebut.

Kemudian pihak RSUD Ujung Berung harus memindahkan tempurung bagian kanan kepalanya untuk menutupi bagian depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com