Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentil Proyek Revitalisasi Situ Ciburuy, Masyarakat Gelar Upacara Adat 'Ngalokat Cai'

Kompas.com - 01/06/2022, 19:43 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Masyarakat Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar upacara adat 'Ngalokat Cai' di tengah proyek revitalisasi Situ Ciburuy, Rabu (1/6/2022).

Upacara adat kali ini digelar dengan maksud untuk menyentil Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sebelumnya menggusur ruang seni berupa Bale Pinton di kawasan Situ Ciburuy.

Baca juga: 56 Satwa Liar Dimasukkan Penyelundup Dalam Keranjang yang Ditumpuk di Mobil, Banyak yang Stres

Bale Pinton di Situ Ciburuy biasa digunakan oleh para seniman dan budayawan untuk latihan dan menggelar pertunjukkan seni dan budaya.

Ruang itu kemudian tergerus oleh proyek revitalisasi objek wisata Ciburuy yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejak 2019 lalu.

"Kami kembali menggelar upacara adat di Situ Ciburuy agar pemerintah bisa melihat bahwa kami kelompok seniman dan budayawan itu ada dan konsisten menjaga alam Ciburuy," ujar Abah Nanu, seorang budayawan yang memimpin upacara adat.

Upacara adat kali ini bukanlah upacara adat biasa. Menurutnya, upacara tersebut digagas penuh konsep dan makna yang tersirat di setiap pertunjukkannya.

"Jika pemerintah hanya memikirkan estetika saja, kami budayawan dan konsep selalu mengkolaborasikan pertunjukkan seni dan konsistensi menjaga kelestarian alam," kata Nanu.

Perkawinan air

Upacara 'Ngalokat Cai' ini diawali dengan doa dan beberapa ritual khusus yang dipimpin oleh Abah Nanu.

Selesai doa, seniman tari dan tabuhan musik khas Sunda disambut tepuk tangan ratusan warga yang menyaksikan.

Dalam upacara itu juga terdapat 'perkawinan' air dari beberapa titik mata air yang berada di wilayah Bandung Barat.

Baca juga: Bale Pinton Tergusur Proyek Revitalisasi, Pemprov Janji Ruang Seni di Situ Ciburuy Dibangun Lagi

Sedikitnya ada 7 mata air yang 'dikawinkan' dalam satu gentong, mata air Gua Pawon, Gunung Halimun, Tarengtong, Cikubang, Cisereuh, Cidadap dan Angkrong.

"7 mata air ini sebagai makna bahwa Situ Ciburuy itu hidup dan menghidupi ekosistem sekitar. Air ini bermakna kesucian, maka kesucian air Situ Ciburuy pun musti dijaga," ucap Abah.

Selain 'kawin cai,' masyarakat juga melepasliarkan beberapa ikan sebagai pesan bahwa kehiduoan bawah air di Situ Ciburuy harus dijaga dan hidup lestari. Begitupun penanaman pohon di bibir danau bermakna sebagai penjaga kadar air di kawasan tersebut.

"Semua pertunjukan ini memiliki pesan tentang konservasi alam. Kami sebagai manusia adalah makhluk hidup sama seperti pohon dan ikan yang juga bergantung pada air," ujar Abah.

Baca juga: Bale Pinton di Situ Ciburuy Tak Didirikan Kembali, Seniman dan Budayawan Meradang

Upacara adat itu kemudian ditutup dengan pertunjukan pencak silat dengan bertarung di atas danau. Tampak dua seniman pencak silat unjuk gigi bertarung di atas permukaan air.

"Dengan digelarnya upacara ini, kami dari seniman menuntut agar pemerimtah membangun kembali ruangvseni kami yakni Bale Pinton," kata Abah Nanu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

4 Penyebab Bus Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan hingga 11 Orang Tewas

Bandung
Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Kekerasan Seksual Dosen Filsafat, Unpar: Korban dari Beberapa Perguruan Tinggi

Bandung
Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan yang Tewaskan 11 Orang di Subang

Bandung
Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Kepiluan Ibu di Cirebon, Tak Dinafkahi, Jual Ponsel untuk Makan sehingga Anak Depresi

Bandung
2 Eks Bupati yang Pernah Dimakzulkan dan Terjerat Korupsi Kembali Maju Pilkada Garut

2 Eks Bupati yang Pernah Dimakzulkan dan Terjerat Korupsi Kembali Maju Pilkada Garut

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Sempat Dirawat, 4 Korban Kebakaran di Bandung Meninggal Dunia

Sempat Dirawat, 4 Korban Kebakaran di Bandung Meninggal Dunia

Bandung
Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Buron sejak 2016, 3 Anggota Geng Motor Pembunuh Vina di Cirebon Tak Kunjung Ditangkap

Bandung
Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Buka Luka Lama, Keluarga Vina Sempat Tolak Pembuatan Film, Setuju demi Pengungkapan Kasus

Bandung
Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Saat Sopir Bus Kecelakaan Maut Subang Berulang Kali Minta Maaf...

Bandung
Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Terungkap, Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana karena Oli dan Rem Angin Bocor

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Bandung
Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum  Tak 'Study Tour' ke Luar Kota

Usai Kecelakaan Bus SMK Depok, Sekolah di Bandung Barat Diultimatum Tak "Study Tour" ke Luar Kota

Bandung
Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Uji Coba Makan Siang Gratis di Bandung, 2.500 Porsi Per Hari untuk 6 SD

Bandung
Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Aktivitas Gunung Ruang Mulai Turun, Statusnya Jadi Level III Siaga

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com