BANDUNG, KOMPAS.com- Pegawai Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, bersama sejumlah wartawan menggelar shalat gaib dan doa bersama untuk putra Gubernur Jawa Barat, Emmeril Khan Mumtadz (Eril) di Masjid Agung Al-Ukhuwwah, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jumat (3/6/2022).
Shalat gaib dan doa bersama yang dilakukan setelah shalat Ashar itu dihadiri oleh Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, para kepala dinas dan camat, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bandung.
Untuk diketahui, sebelum terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga pernah menjadi Wali Kota Bandung periode 2013-2018.
"Inna lillahi wa innaa ilaihi raji'un, atas nama Pemerintah Kota Bandung kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Hari ini kita mendoakan almarhum agar diterima iman Islamnya, dimaafkan segala dosanya, Insya Allah diterangkan jalannya menuju surga," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana dalam sambutannya setelah shalat gaib, Jumat sore.
Baca juga: Ribuan Jemaah di Berbagai Masjid di Bandung Shalat Gaib untuk Eril, Air Mata Pun Menetes
Yana menambahkan, keluarga besar Pemkot Bandung juga mendoakan keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar diberi kekuatan dan keikhlasan menerima musibah yang menimpa Eril.
Selain itu, keluarga besar Pemkot Bandung juga akan terus mendoakan almarhum Eril agar bisa secepatnya ditemukan.
"Tentunya kita hadir juga untik mendoakan yang terbaik untuk almarhum Kang Eril," tandasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Pewarta Balai Kota Bandung Roni Kurniawan mengatakan, shalat ghaib dan doa bersama ini bisa menjadi pesan untuk keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya agar bisa ikhlas dan tabah menerima musibah yang menimpa putranya.
Baca juga: Eril Meninggal Dunia, Gubernur Sumsel: Apa yang Dirasakan Ridwan Kamil Pernah Saya Rasakan
Roni juga berharap kepada seluruh jurnalis di Jawa Barat dan Kota Bandung agar bisa berempati kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta keluarganya dengan memberikan ruang privasi lebih serta tidak menyinggung duka yang tengah dialami.
"Kita juga di sini sebagai jurnalis terus memberitakan dan menginformasikan yang tentunya dengan kode etik jurnalistik agar tidak menyinggung terutama keluarga yang ditinggalkan," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.