Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2022, 13:04 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas kepergian putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz.

Derai air mata Kang Emil, Sapaan Ridwan Kamil, terus keluar ketika jenazah sang putra lambat laun mulai ditutupi tanah.

Kendati tergambarkan luka yang teramat dalam di wajahnya, Kang Emil mengaku telah tenang dan ikhlas melepas kepergian anak laki-lakinya.

"Kami ikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa allah telah mencukupkan amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya," ujarnya, saat menutup prosesi pemakaman Eril di Desa Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Dari Nama Eril, Ridwan Kamil Namakan Masjid Islamic Center Baitulridwan Jadi Al Mumtadz

Kang Emil dan kelurganya mengaku telah memantapkan hati dan meniatkan untuk bisa menerima tidak lagi bisa melihat jenazah putra sulungnya.

"Mungkin akan berat tapi sudah diniatkan hati, kalau kami sudah tidak pernah lagi melihat jasadnya untuk terakhir kali," ujarnya.

Tidak sampai di situ, mantan Wali Kota Bandung tersebut melepas Emmeril Khan Mumtadz dengan kata-kata yang membuat para pelayat berderai air mata.

"Bukankah Eril lahir di New York yang jauh di sana di seberang, mengapa tidak ia wafat di Swiss yang jauhnya juga tidak berbilang. Bukankah sejengkal tanah milik Allah yang menentukan segala arah pergi dan pulang.

Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih cukup bagi kami untuk yakin barangkali Allah memang yang mengkehendaki agar kepulangannya disambut langit dan bumi.

Bagaimana mungkin kami tidak merasa dilimpahi nikmat dan karunia, saat jenazah yang terbaring ini berada di air berhari-hari masih utuh lagi sempurna, itulah salah satu keyakinan kami bukti adanya mukjizat yang akhirnya alhamdulillah kami diberi kesempatan melihat tanda kekuasaan Allah sang pemberi berkat, pembelajaran bagi kita yang beriman dan pandai membaca isyarat.

Kematian Eril merupakan kehilangan yang sangat telak juga pengalaman yang sungguh dahsyat. Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar kami merasakan kehilangan yang sangat besar. Tapi seketika itu juga kami merasa dilimpahi kasih yang begitu akbar.

Terakhir kami sangat bersyukur dianugrahi seorang putra yang dalam hidupnya dan sepulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orangtua," kata Kang Emil.

Baca juga: Usai Prosesi Pemakaman, Warga Kelilingi Makam Almarhum Eril untuk Berdoa

Dalam kesempatan itu pula, Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang telah memanjatkan doa bagi Eril putra sulungnya.

"Terima kasih hatur nuhun atas segala cinta, doa, yang dipanjatkan untuk ananda almarhum Eril, semoga Allah membalas berlipat kebaikan anda semuanya," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Angkot Terjebak Arus Banjir di Cimahi, Penumpangnya Selamatkan Diri Naik ke Atap

Bandung
Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Detik-detik Angkot Terseret Arus saat Berusaha Terobos Banjir Cimahi

Bandung
Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Bandung
Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Bandung
Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Kasus Mahasiswa Bunuh Pacarnya di Tasikmalaya, Korban Ternyata Hamil 3 Bulan

Bandung
Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Pasca-longsor, Jalur Kereta di Cirebon Bisa Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Bandung
Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Istri Ganjar Silaturahmi ke Nahdliyin Ciamis: Di Tangan Perempuan, Nasib Indonesia Ditentukan

Bandung
Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Libur Nataru, Penumpang Bandara Kertajati Diprediksi Naik 30 Persen

Bandung
Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Antisipasi Petugas KPPS Kelelahan Saat Pemilu, Dinkes Ciamis Siapkan Tim Kesehatan Keliling

Bandung
Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Dinsos Bandung Bantah Ada Pungli dalam Evakuasi 13 ODGJ dari Panti di Jateng

Bandung
3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

3 Polisi di Bandung Dipecat, Jadi Pengedar Narkoba dan Ada yang Bolos Kerja 7 Tahun

Bandung
Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bicara di Hadapan Kader Nasdem Karawang, Anies Bicara Ketimpangan dan Damai Semu

Bandung
Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Bandung Hari Ini, 5 Desember 2023: Berawan hingga Hujan Ringan

Bandung
Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Petugas Amankan Pria yang Berjalan di Jalur Kereta Cepat Whoosh

Bandung
RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com